Memanfaatkan malam dengan berdzikir, membaca tasbih, dan mengucap istighfar merupakan cara untuk membersihkan hati dari dosa dan kekhilafan. Sebagaimana anjuran para ulama, malam Nisfu Sya’ban adalah waktu yang mustajab untuk memohon ampunan atas segala dosa serta memohon petunjuk dan keberkahan di dunia dan akhirat.
Beberapa ulama, seperti yang dikemukakan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi, menekankan pentingnya membaca dua kalimat syahadat sebagai wujud pengakuan keimanan dan penegasan hubungan dengan Allah. Amalan ini dapat dipadukan dengan doa serta dzikir lainnya.
Selain rangkaian ibadah tersebut, peringatan malam Nisfu Syaban juga berfungsi sebagai momentum untuk melakukan introspeksi diri. Umat Muslim diajak untuk merenungkan perjalanan hidup, menyadari kekurangan, dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Momen ini juga dijadikan sebagai persiapan mental dan spiritual menyambut datangnya bulan Ramadan, di mana semangat beribadah dan meningkatkan ketaqwaan semakin diperkuat.
Malam Nisfu Syaban bukan sekadar malam peringatan, melainkan waktu yang penuh dengan keberkahan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada Sang Pencipta. Dengan melaksanakan sholat sunnah, membaca Alquran, berdzikir, berdoa, dan mengamalkan istighfar, setiap umat Muslim dapat mengisi malam tersebut dengan ibadah yang bermanfaat. Semoga dengan menghidupkan malam ini, hati kita semakin bersih, iman semakin kokoh, dan kita pun dipersiapkan untuk menyambut Ramadan dengan jiwa yang lebih tenang dan siap beramal.
(Erha Aprili Ramadhoni)