Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alasan Mabit di Muzdalifah dan Mina Wajib

Dimas Bihar Ulum , Jurnalis-Rabu, 19 Februari 2025 |13:02 WIB
Alasan Mabit di Muzdalifah dan Mina Wajib
Alasan Mabit di Muzdalifah dan Mina Wajib (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang mengharuskan umat Muslim menjalankan serangkaian ritual di Tanah Suci. Salah satu komponen penting dalam rangkaian ibadah haji adalah mabit, yaitu bermalam di Muzdalifah dan Mina. Mabit memiliki peran krusial dalam menyempurnakan pelaksanaan haji(wajib), dan banyak ulama yang mewajibkannya berdasarkan dalil-dalil syar'i.

1. Definisi Mabit di Muzdalifah dan Mina

Secara harfiah, mabit berasal dari bahasa Arab "baata" yang berarti bermalam. Dalam konteks haji, mabit merujuk pada kegiatan bermalam atau singgah sementara di Muzdalifah dan Mina. Setelah wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah, jamaah haji bergerak menuju Muzdalifah untuk bermalam hingga tengah malam atau menjelang fajar. 

Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan mabit selama hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

2. Dalil dan Hukum Mabit di Muzdalifah

Kewajiban mabit di Muzdalifah didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 198:

"فَإِذَا أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّـهَ عِندَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ..."

Artinya: "Apabila kamu telah bertolak dari Arafah, maka berdzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram..."

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement