NUSUK merupakan kartu yang sering dibahas jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Semenjak diluncurkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada 2024, Kartu Nusuk menjadi primadona jamaah haji. Lantas, apa sih Kartu Nusuk itu sebenarnya?
Mengutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Kartu Nusuk yang berukuran sekitar tiga kali lipat dari ukuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) ini berisikan identitas jamaah, kamar hotel, nomor visa, jenis visa, barcode hingga QR code. Jika ada jamaah yang tersesat, mereka hanya cukup menyodorkan kartu ini ke petugas Arab Saudi dan kemudian mendapatkan bantuan.
Nantinya, kartu yang terbuat dari PVC berwarna putih dengan aksen cokelat ini akan menampilkan sistem digital yang menunjukan data informasi lengkap sang jamaah. Tak hanya berisikan informasi soal Jemaah.
Kartu Nusuk ini juga dijadikan akses pintu masuk menuju semua layanan penting selama ibadah di Tanah Suci. Jika tidak memiliki kartu ini, jamaah takkan bisa mengikuti prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Lantas, kapan Kartu Nusuk ini akan diterima jamaah haji? Kartu Nusuk akan dibagikan paling lambat 1x24 jam setelah jamaah haji tiba di hotel masing-masing yang berada di Arab Saudi.
Kementerian Agama dalam hal ini Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Hanafi, mengimbau kepada jamaah haji yang telah memegang Kartu Nusuk untuk benar-benar menjaganya. Ia meminta Kartu Nusuk dikalungkan oleh jamaah untuk meminimalisir kehilangan.