Sebab, jika Kartu Nusuk hilang, proses pembuatan ulang akan membutuhkan waktu. Jika hilang, wajib melakukan pelaporan ke petugas hotel, kloter hingga berkoordinasi lagi dengan syarikah atau proses penyedia layanan haji.
“Nusuk ini seperti nyawa kedua jemaah. Bahkan, dalam konteks operasional ibadah haji, 'lebih penting' daripada paspor,” kata Muchlis Hanafi di Madinah, Selasa 6 Mei 2025.
“Saya minta petugas terus edukasi jemaah. Ini bukan sekadar kartu, tapi tiket utama untuk seluruh proses ibadah haji. Karena nusuk ini lebih lengkap dari paspor,” lanjut Muchlis.
Berhubung sistem keamanan sangat ketat di Arab Saudi, kedisplinan jamaah haji dalam menjaga Kartu Nusuk sangat dibutuhkan. Kartu Nusuk ini dapat menentukan kelancaran prosesi rangkaian haji para jamaah.
(Ramdani Bur)