JAKARTA - Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Muchlis Hanafi, mengimbau seluruh jamaah haji Indonesia untuk tidak buru-buru pulang ke hotel setelah menjalani ibadah sholat di Masjid Nabawi. Muchlis menyarankan para jamaah memanfaatkan waktu di Masjid Nabawi untuk beribadah demi menghindari antrean di lift hotel.
Lokasi hotel di Madinah cukup dekat dari Masjid Nabawi. Alhasil, jamaah dapat memanfaatkan waktu di Masjid Nabawi untuk memperbanyak zikir. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kepadatan antrean lift hotel.
“Perlu diketahui jamaah, bahwa kondisi hotel di Madinah, umumnya memiliki lobi yang tidak terlalu besar dan lift terbatas. Karenanya, untuk menghindari kepadatan usai sholat lima waktu, tidak perlu terburu-buru kembali ke hotel. Manfaatkan waktu untuk berzikir di Masjid Nabawi,” kata Muchlis Hanafi di Jakarta, Minggu (4/5/2025).
Muchlis juga meminta jamaah untuk menjaga kesehatan. Sebab, cuaca di Madinah diperkirakan mencapai 34°C dengan kelembapan sekitar 14% menciptakan kondisi yang panas dan kering. Menghadapi cuaca ekstrem ini, jamaah haji diimbau menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu di Masjid Nabawi secara bijak.
Saat ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah tersebar di berbagai titik siap memberikan bantuan kapan pun dibutuhkan. "Jangan ragu untuk bertanya dengan petugas haji Indonesia bila mengalami kesulitan di Tanah Suci. Insya Allah seluruh petugas siap untuk melayani,” lanjut Muchlis.
Tak sampai di situ, Muchlis Hanafi juga mengimbau jamaah untuk menyimpan alamat lengkap hotel atau pemondokan tempat mereka menginap, baik di Madinah maupun Makkah. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan identifikasi jika ada jamaah yang terpisah dari rombongan.
“Langkah ini penting untuk menghindari kebingungan dan memudahkan identifikasi jika jemaah terpisah dari rombongan,” tegas Muchlis Hanafi
Tahun ini, pemerintah menyiapkan 300 hotel untuk pemondokan jamaah haji selama di Arab Saudi. Dengan rincian 205 hotel di Makkah dan 95 lainnya di Madinah.
“Sebanyak 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah. Jumlah ini cukup untuk melayani 203.320 jamaah haji reguler,” jelas pria bergelar doktor ini.
Menurut data yang didapat Okezone, seluruh hotel berada dalam radius maksimum 4,5 kilometer dari Masjidil Haram. Demi membantu mobilitas jamaah menuju dan dari Masjidil Haram, pemerintah menyediakan layanan bus sholawat. Sementara di Madinah, semua hotel terletak di Markaziyah, area paling dekat dengan Masjid Nabawi.
(Arief Setyadi )