Ia menambahkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah Saudi telah mengambil langkah resmi awal untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Indonesia guna mengatasi masalah ini. Namun, seberapa cepat kemajuan bisa dicapai memerlukan koordinasi lebih lanjut untuk mengelola sisa musim haji secara efektif.
Sumber tersebut juga menekankan bahwa tuduhan yang mengklaim bahwa Arab Saudi menerapkan prosedur yang memisahkan laki-laki dari perempuan adalah klaim yang tidak akurat dan mencerminkan kesalahpahaman tentang mekanisme manajemen haji Arab Saudi.
Ia menekankan bahwa mekanisme organisasi haji secara khusus dirancang untuk menjamin keselamatan, kenyamanan, dan keamanan jemaah tanpa diskriminasi berbasis gender, sesuai dengan standar transparansi dan disiplin tertinggi.
(Rahman Asmardika)