Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Hapus Dosa Selama 2 Tahun

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 31 Mei 2025 |13:17 WIB
Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Hapus Dosa Selama 2 Tahun
Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Hapus Dosa Selama 2 Tahun (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunnah. Puasa ini dikerjakan selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. 

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah memiliki keutamaan. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda: 

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

"Tidak ada satu amal salih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya, 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam menjawab, 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun'."

(HR Abu Dawud nomor 2438, At-Tirmidzi 757, Ibnu Majah 1727, dan Ahmad 1968, dari Ibnu 'Abbas. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadits ini sahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim) 

Dalil yang menunjukkan keutamaan puasa awal bulan Dzulhijjah karena dilakukan pula oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ini sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari 'Asyura' (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …" (HR Abu Dawud nomor 2437. Syekh Al Albani mengatakan hadis ini sahih)

 

Di antara sahabat yang mempraktikkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin, dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latho-if Al Ma’arif, halaman 459)

Muslim dianjurkan menjalankan puasa sunnah selama 10 hari pertama Dzulhijjah. Boleh juga menjalankannya sebagian. 

Namun, jangan sampai puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah ditinggalkan. Itu karena puasa Arafah akan menghapuskan dosa selama dua tahun. Ini sebagaimana hadis Abu Qotadah, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

"Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim nomor 1162)

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement