Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketua Umum PBNU Gus Yahya Beri 4 Usul Penting soal Haji di Seminar Akbar Arab Saudi

Tim Okezone , Jurnalis-Senin, 02 Juni 2025 |12:28 WIB
Ketua Umum PBNU Gus Yahya Beri 4 Usul Penting soal Haji di Seminar Akbar Arab Saudi
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tiga dari kiri) dalam Seminar Akbar Haji 2025 di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (1/6/2025). (Foto: Istimewa).
A
A
A

Dari gambaran dan kondisi tersebut, Gus Yahya dalam forum tersebut kemudian mempertanyakan kembali definisi istitha’ah dalam konteks era sekarang. Gus Yahya menilai, istitha’ah harus dilihat dari berbagai aspek, seperti kemampuan finansial secara utuh, kondisi kesehatan dan fisik, serta aspek keamanan. Karena, kata dia, mampu membayar biaya pendaftaran awal belum tentu tergolong mampu secara syar’i untuk melaksanakan ibadah haji. 

“Mampu membayar biaya pendaftaran awal belum tentu tergolong mampu secara syar’i untuk berhaji. Biaya haji sesungguhnya terus meningkat setiap tahun, dan masa tunggu yang panjang dapat melemahkan kondisi fisik calon jamaah. Bisa jadi ketika giliran haji tiba, orang tersebut telah lanjut usia atau bahkan wafat,” kata Gus Yahya.

Menyikapi hal tersebut, Gus Yahya kemudian membeberkan usulan di Seminar Akbar Haji 2025.

Empat Usul Strategis

1. Fatwa dan Edukasi Istitha’ah dari Ulama.
Menurut Gus Yahya, umat Islam membutuhkan fatwa dan bimbingan yang jelas dari para ulama dan fuqaha terkait waktu kapan seseorang dianggap wajib haji secara syar’i, agar memiliki ketenangan dalam menjalankan kewajiban ini. Menurut mazhab Syafi’i, istitha’ah ditetapkan pada saat seseorang benar-benar akan berangkat haji, bukan saat pendaftaran.

2. Sosialisasi kewajiban haji sekali seumur hidup.
Gus Yahya menilai, umat Islam perlu diingatkan bahwa haji hanya wajib sekali seumur hidup bagi yang telah memenuhi syarat, agar memberi kesempatan kepada saudara-saudara mereka yang belum berhaji.

3. Evaluasi dan inovasi sistem antrean nasional.
Pemerintah negara-negara yang memiliki pendaftar haji dalam jumlah yang besar seperti Indonesia, perlu mengembangkan kebijakan yang adil dan strategi efektif dalam pengelolaan antrean. “Kerja sama lebih erat dengan Pemerintah Arab Saudi dalam pengelolaan kuota juga sangat penting,” ujarnya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement