MAKKAH - Siang sedang terik-teriknya. Suhu udara di luar ruangan mencapai 39 derajat celcius.
Di dalam ruangan berpendingin tampak deretan pria bergamis sedang menyulam kain sutera hitam dengan benang emas dan perak. Mereka terlihat fokus dan berhati-hati saat menyulam.
Begitulah suasana siang, Selasa (3/6/2025) di Pabrik Kiswah atau kain penutup Kakbah di King Abdul Aziz Complex for Kiswa Factory di Kota Makkah, Arab Saudi. Tim iNews Media Group bersama jurnalis dari berbagai negara berkesempatan mengunjungi tempat tersebut.
Pengerjaan Kiswah dilakukan dengan teliti dan hati-hati. Material untuk membuat kiswah juga amat istimewa. Kain sutera, emas, dan perak, semuanya dipilih yang berkualitas tinggi dan didatangkan dari Jerman.
Setidaknya dibutuhkan waktu 10 bulan untuk pembuatan Kiswah baru.
Manager of King Abdul Aziz Complex for Kiswa Factory, Ahmad Alsuihri mengatakan, pembuatan Kiswah membutuhkan biaya sebesar 25 juta Riyal Saudi atau sekitar Rp108 miliar. Dana pembuatan Kiswah berasal dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
“Pengerjaan dilakukan secara manual dengan melibatkan 159 karyawan. Mereka sudah lama bekerja, bahkan sudah ada yang 45 tahun,” ujar Ahmad Alsuihri di King Abdul Aziz for Kiswa Factory.
Dia menjelaskan, emas dan perak dipakai untuk melapisi benang dalam sulam kaligrafi dan Asmaul Husna di atas kain hitam berbahan sutera.
Kiswah diganti setiap tahun. Tepatnya saat Tahun Baru Hijriah, 1 Muharram.
Ketika diganti dengan yang baru, kiswah lama biasanya dijadikan suvenir kepada negara sahabat atau disimpan di kedutaan-kedutaan Arab Saudi di berbagai penjuru dunia.
(Rani Hardjanti)