Hadis ini menjadi landasan utama keutamaan puasa Asyura. Imam An-Nawawi (w. 676 H) menjelaskan, yang dimaksud dengan “dosa” dalam hadis tersebut adalah dosa-dosa kecil.
Dosa besar hanya bisa diampuni dengan taubat nasuha yakni taubat yang sungguh-sungguh. Namun, puasa ini juga dapat meringankan dosa besar atau meningkatkan derajat seorang hamba di sisi Allah SWT (An-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, juz 8, hlm. 51).
Setelah memahami keutamaan kedua puasa sunnah ini, umat Islam dianjurkan menyiapkan niat dengan benar sebelum menjalankannya. Berikut adalah bacaan niat puasa Tasu’a dan Asyura dalam tulisan Arab, latin, serta terjemahannya:
-Doa puasa Tasu'a latin, dan terjemahan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
“Aku berniat puasa sunnah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”
-Doa puasa Asyura latin, dan terjemahan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
“Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)