JAKARTA - Umat Islam disunnahkan menjalankan puasa Asyura pada Muharram. Puasa Asyura dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram kalender Hijriah atau jatuh pada 10 Juli 2025.
Sebelum menjalankan puasa Asyura, umat Islam harus membaca niatnya. Berikut niat puasa Asyura bahasa Arab, latin, dan terjemahannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma fîyaumi âsyûrâ sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Saya niat puasa di hari Asyura, sunah karena Allah Ta'ala
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk mengerjakan puasa Asyura. Salah satu keutamaan puasa Asyura dalam dapat menghapus dosa satu tahun ke belakang.
Hal ini berdasarkan hadits Riwayat Muslim. Dikutip dalam MUI Digital, Nabi SAW bersabda:
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Adapun puasa pada hari Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya." (HR Muslim no 1162)
Imam An-Nawawi menjelaskan, dosa yang dimaksud dalam hadits ini adalah dosa kecil. Namun, bila seseorang memiliki dosa besar, tetap diperlukan taubat yang sungguh-sungguh atau taubat nasuha agar mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Karena itu, puasa Asyura menjadi kesempatan emas untuk memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada Allah.
Keutamaan lainnya puasa Asyura adalah antusiasnya Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan puasa tersebut. Diceritakan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas Ra:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
"Tidak pernah aku melihat Nabi SAW sengaja berpuasa pada suatu hari yang Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari 'Asyura' dan bulan ini, yaitu bulan Ramadan". (HR. Bukhari)
Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)