Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

10 Surat Pendek dalam Alquran yang Mudah Dihafal

Sagita Rahma Hayati , Jurnalis-Jum'at, 18 Juli 2025 |11:43 WIB
10 Surat Pendek dalam Alquran yang Mudah Dihafal
10 Surat Pendek dalam Alquran yang Mudah Dihafal (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Surat pendek dalam Alquran yan mudah dihafal sangat cocok bagi mereka yang baru mulai menghafal ayat-ayat suci Alquran. 

Selain mudah dihafal, surat pendek dalam Alquran mengandung makna mendalam yang memperkuat keimanan dan kerap dibaca dalam sholat.

Surat pendek dalam Alquran biasanya berjumlah 3 hingga 7 ayat. Hal ini memudahkan umat Islam, khususnya pemula, untuk mulai menghafal ayat-ayat Alquran karena lebih mudah diingat dan dipahami.
 
Berikut daftar 10 surat pendek dalam Alquran yang mudah dihafal, sebagaimana dirangkum pada Jumat  (18/7/2025):

1. Al-Ikhlas 

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul huwallāhu aḥad

Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa."

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allāhuṣ-ṣamad

Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam yalid wa lam yụlad

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

2. Al-Falaq 

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Qul a'ụżu birabbil-falaq

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)."

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

Min syarri mā khalaq

Dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan.

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Wa min syarri gāsiqin iżā waqab

Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad

Dan dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup simpul-simpul tali.

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia mendengki.

3. An-Nas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ

Qul a’ụżu birabbin-nās

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia."

مَلِكِ ٱلنَّاسِ

Malikin-nās

Raja manusia.

إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ

Ilāhin-nās

Sembahan manusia.

مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ

Min syarril-waswāsil-khannās

Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi.

ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ

Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās

Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.

مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ

Minal-jinnati wan-nās

(Dari golongan) jin dan manusia.

 

4.  Al-Kautsar 

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ

Innā a’ṭainākal-kausar

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Faṣalli lirabbika wanḥar

Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

Inna syāni’aka huwal-abtar

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

5. Al-Asr

وَالْعَصْرِۙ

Wal-‘aṣr

Demi masa.

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ

Innal-insāna lafī khusr

Sungguh, manusia berada dalam kerugian.

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Illalladzīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

6. Al-Falaq


قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Qul a'ụżu birabbil-falaq

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)."

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

Min syarri mā khalaq

Dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan.

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Wa min syarri gāsiqin iżā waqab

Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad

Dan dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir yang meniup simpul-simpul tali.

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia mendengki.

 

7. Al-Kafirun 


قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ

Qul yā ayyuhal-kāfirụn

Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"

 لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

Lā a’budu mā ta’budụn

Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

 وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ

Wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud

Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah.

 وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌۭ مَّا عَبَدتُّمْ

Wa lā ana ‘ābidum mā ‘abadtum

Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.

 وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ

Wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud

Dan kamu tidak pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah.

 لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ

Lakum dīnukum wa liya dīn

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

8. Al-Fil

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ

Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi-ashābil-fīl

Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?

أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ

Alam yaj'al kaidahum fī taḍlīl

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka sia-sia?

وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ

Wa arsala 'alaihim ṭairan abābīl

Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong.

تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ

Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl

Yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar.

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ

Faja'alahum ka'aṣfim ma'kụl

Sehingga mereka menjadi seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

9. Al-Ma’un

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ

Ara'aitallażī yukażżibu bid-dīn

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

 فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ

Fażālikallażī yadu’ul-yatīm

Itulah orang yang menghardik anak yatim.

 وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīn

Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

 فَوَيْلٌۭ لِّلْمُصَلِّينَ

Fa wailul lil-muṣallīn

Maka celakalah orang-orang yang salat,

 ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhụn

(Yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya.

 ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ

Allażīna hum yurā`ụn

Yang berbuat riya (pamer).

 وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ

Wa yamna’ụnal-mā’ụn

Dan enggan memberikan bantuan (kepada sesama).

10. Quraisy

لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ

Li īlāfi quraisy

(Karena) kebiasaan orang-orang Quraisy.

 إِۦلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ

Īlāfihim riḥlata asy-syitā'i waṣ-ṣaif

Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

 فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ

Falya’budụ rabba hāżal-bait

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (Pemilik) rumah ini (Ka'bah).

 ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍۢ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ

Allażī aṭ’amahum min jụ’iw wa āmanahum min khauf

Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Wallahualam

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement