Di balik musibah selalu ada hikmah, ungkapan ini telah dibuktikan Atina Maulia, selaku Founder Vanilla Hijab, salah satu brand fashion online Muslim yang sukses menggebrak industri fesyen Tanah Air.
Tidak pernah terlintas di benak Atina Maulia untuk memulai bisnis ini, mengingat latar belakang pendidikannya sendiri cenderung berseberangan. Sebelum mendirikan Vanilla Hijab, Atina menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung, mengambil jurusan Teknik Perminyakan.
"Mimpi saya waktu itu kerja di perusahaan asing dengan gaji ribuan dollar. Tapi Allah punya rencana lain. Tepat pada semester empat saya memutuskan untuk mengundurkan diri," terang Atina saat ditemui Okezone di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Keputusan Atina keluar dari universitas kenamaan tersebut ternyata bukan tanpa sebab. Kala itu ia mengaku mengalami kelumpuhan hingga harus duduk di kursi roda, akibat penyakit auto imun yang di deritanya.
Meski sempat berjuang hingga untuk menyelesaikan studi di ITB, Atina akhirnya sadar bahwa Allah SWT punya jalan yang lain untuk dirinya.
"Waktu itu saya kuliah di gedung lama ITB, jadi tidak ada lift sama sekali. Bahkan, agar saya bisa ikut ujian, saya harus digendong oleh teman-teman saya. Di tambah lagi cuaca dingin Bandung tidak cocok untuk para penderita autoimun seperti saya," kenang Atina.
Setelah memutuskan keluar dari ITB, Atina melanjutkan pendidikannya di PPM Menteng mengambil jurusan Manajemen. Dari sinilah ide mendirikan Vanilla Hijab bermula.
Tak ingin menyusahkan kedua orangtuanya yang sudah mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan, Atina mulai coba-coba menjual hijab secara online.
"Setelah sembuh, saya ingin melanjutkan kuliah. Tapi tidak ingin menyusahkan orangtua, karena mereka sudah habis-habisan. Apalagi, bapak saya kecewa banget waktu saya keluar di ITB. Kemudian muncul lah ide menjual hijab ini. Padahal waktu itu, saya sendiri belum berhijab," ungkap Atina.
Strategi pemasarannya terbilang sederhana. Ia memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk-produk yang hendak ditawarkan kepada para konsumen, serta menerapkan sistem pre-order.
Pada tahun 2013 saat dirinya berusia 23 tahun, Vanilla Hijab resmi didirikan. Mengingat keterbatasan modal dan tempat usaha, pada saat itu hijab buatannya diproduksi oleh tukang jahit keliling yang biasa mangkal di depan rumahnya.