Ini juga dibuktikan ketika para peneliti membolak-balik sekumpulan tulang belulang kecil, diduga tulang anak-anak yang dihancurkan dengan benda-benda tajam. Ditemukan pula sejumlah tulang yang telah dibakar hangus dan dipotong-potong dalam bentuk yang teratur. Itu semua membuktikan kalau mereka memakan satu sama lain hidup-hidup.
Lebih lanjut lagi, Dr Marston Bates, ahli zoologi dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, berpendapat kalau penemuan yang berkaitan dengan manusia Sinanthropus sejenis makhluk yang menyerupai kera menyebutkan, sejumlah tulang tengkorak mereka menunjukan adanya bekas pukulan yang sangat keras dan tulang-tulang tungkai lengan mereka ditemukan rusak.
"Hal itu hampir dipastikan dilakukan orang yang ingin memakan sumsum tulang. Jadi, pembunuhan itu dilakukan untuk memakan daging si korban bahkan sumsum tulangnya," kata Bates.
Sejumlah publikasi ilmiah tentang tema tersebut pun telah beredar luas setelah penemuan serupa di tempat lain, seperti di Colorado, Amerika Serikat, dan gua Cardon di Prancis. Seluruh penemuan itu semakin menegaskan kalau tulang belulang yang hancur tersebut menunjukan kalau orang-orang dewasa pada zaman dulu makan anak kecil setelah menghancurkan tulangnya dan memakan sumsumnya.
Sesungguhnya riset-riset ilmiah mutakhir ikut menegaskan pula adanya tiga jenis makhluk yang pernah hidup dalam suatu rentang waktu yang tak lebih dari sejuta tahun, yaitu Homo Habilis, Homo Australopithecus, dan Homo Rudolfemsis. Semua penemuan itu semakin memperkuat keberadaan makhluk manusia sebelum Nabi Adam diciptakan Allah SWT.
Itulah mengapa malaikat sampai melontarkan pertanyaan kepada Allah, "Apakah Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah."
Sesungguhnya pembahasan mengenai ini tetap saja berada di ranah ilmu tentang yang 'gaib', dalam artian masa lalu, meski ada sejumlah riset ilmiah faktual yang dilakukan para ahli mengarah kepada penegasan kebenaran fakta-fakta sejarah. Itu semua karena Allah tidak menjadikan manusia sebagai makhluk pertama dalam proses penciptaan alam semesta dan hanya menyebutkan hal itu sebagai informasi saja. Wallahua'lam.
(Muhammad Saifullah )