Kesurupan Itu Ulah Setan, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata kesurupan? Tidak percaya atau percaya kalau momen itu benar ada dan bisa dialami oleh siapa pun?

Keraguan ini memang bisa muncul, terlebih jika Anda menggunakan logika akal pikiran dalam menilai kesurupan. Bagaimana bisa tubuh manusia yang dikatakan paling kuat dibandingkan makhluk lain dirasuki makhluk halus yang tidak lebih kuat dari manusia.

 

(Foto: Pixabay)

Namun, Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadis Indonesia Ustadz Fauzan Amin menjelaskan, kalau kesurupan memang ada dalam Islam. Hal itu bisa terjadi ketika iman seorang Muslim lemah. Selain itu, pernyataan kesurupan adalah ulah jin atau setan adalah fakta yang memang harus dipercaya.

"Kesurupan itu fakta. Kejadian itu benar terjadi karena ulah jin yang mencoba masuk menguasai korban kesurupan," terangnya pada Okezone melalui pesan singkat, Kamis (27/6/2019).

Ustadz Fauzan melanjutkan, untuk bisa mengatasi kesurupan, seorang Muslim bisa meminta pertolongan pada ahli rukiyah. Jadi, upaya mengeluarkan jin atau setan yang merasuki tubuh manusia adalah dengan membacakan ayat Alquran.

"Upaya pertolongan dari kesurupan bisa dilakukan oleh ahli rukiyah dengan membacakan ayat Alquran," sambungnya.

Kemudian, cara lain yang bisa dilakukan ialah dengan membentengi diri dengan keimanan yang kuat pada Allah SWT. Cara yang bisa dilakukan itu ialah dengan membaca ta'awudz, ayat kursi, atau surat Al-Ikhlas.

Lantas, bagaimana bacaan ketiga doa tersebut?

Ta'awudz

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم

Ayat Kursi

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

(Dyah Ratna Meta Novia)