Mudah-mudahan, lanjutnya, Indonesia mendapat berkah dan kami sangat bangga gembira karena Dubes Arab Saudi yang baru ini terbuka, intelek, dan berpandangan sama dengan NU yaitu sama-sama berpandangan Islam washatiyah (moderat). "Itu akan jadi titik keberangkatan kita,” kata Kiai Said kepada awak media selepas pertemuan tersebut.
Menurut Kiai Said, hari ini nama Islam rusak karena munculnya sekelompok Islam yang radikal, ekstremis, dan teroris. Oleh karena itu, Arab Saudi dan Indonesia, khususnya NU, akan bergandengan tangan memperbaiki Islam yang penuh rahmat, ramah, damai, cinta, penuh kasih sayang, kemanusiaan.
Seperti dilansir NU Online, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqofah Ciganjur ini menambahkan, orang yang mengaku agama Islam, dan melakukan kekerasan atas nama agamanya adalah bertentangan dengan Alquran.
“Tidak boleh ada dakwah Islam dengan cara kekerasan, tapi dengan cara ramah dan damai,” pungkasnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)