Acara kunjungan santri dan kiai Pesantren Garut ke Kedubes tersebut merupakan acara untuk pertama kalinya dilakukan Kedubes Amerika dalam program Dialog Keberagaman dan Pendidikan Amerika.
“Kami 120-an peserta yang berasal dari 29 pondok pesantren di Garut. Sebelumnya, pada bulan Ramadhan lalu, kami memberi pelatihan mereka tentang jurnalistik untuk warga dan santri pesantren dengan bantuan Kedutaan Besar AS di Jakarta ini,” kata Inisiator Madrasah Digital Muhammad Fakhrudin.
Fakhruddin menjelaskan, program ini merupakan upaya Pemerintah AS dalam membantu para santri untuk dapat belajar dunia digital sehingga santri mampu memproduksi konten-konten positif di media sosial sekaligus sebagai upaya mengurangi hoaks di dalam masyarakat.
“Saya sangat puas dengan kegiatan ini karena dapat mengantarkan mereka para santri berada di kantor Kedubes AS semoga bermanfaat,” katanya.
Kordinator Madrasah Digital Garut, Awaliah mengatakan, pihaknya bisa berada dan sampai di Kantor Kedubes AS karena dukungan dari berbagai pihak di Garut. Selain Pemerintah Kabupaten Garut juga sejumlah instansi lainnya ikut serta memberikan dukungannya.
(Dyah Ratna Meta Novia)