Sunan Kalijaga menciptakan Lingsir Wengi menggunakan pakem gending Jawa yaitu Macapat. Salah satu pakem yang termasuk ke dalam Macapat adalah pakem Durma yang digunakan pada lagu Lingsir Wengi.
Lagu yang memakai pakem Durma mencerminkan suasana yang keras, sangar, suram, kesedihan, bahkan bisa mengungkapkan sesuatu yang mengerikan. Oleh sebab itu, Lingsir Wengi ditembangkan dengan tempo pelan, lembut, dan sangat menyayat hati.
Seperti dilansir NU Online, Dosen IAI Alqolam, Athok Lukman mengatakan, nama Lingsir Wengi memang diambil dari kidung Sunan Kalijaga. Dalam kidungnya, Sunan Kalijaga selalu memadukan nilai-nilai kehidupan dan nilai sufistik keislaman.
"Kami ingin mempertahankan budaya Nusantara karena budaya Nusantara adalah mutiara yang membuat kita sulit melupakan. Terlalu tinggi nilai kandungannya untuk tidak dirawat dan di pelihara," kata Gus Athok.
(Dyah Ratna Meta Novia)