2. Sedikit salat
Sedikit salat berarti kurang ketakwaan, padahal takwa itulah pembuka pintu rezeki. Allah berfirman dalam ayat,
وَمَنيَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan-Nya."
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
3. Bermalas-malasan
Suka bermalas-malasan juga menjadi sebab rezeki sulit datang. Seorang Muslim dituntut kerja dan tawakal pada Allah SWT. Contohlah burung seperti yang disebutkan dalam hadits berikut,
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُوا خِمَاصاً وَتَرُوْحُ بِطَاناً
Artinya: “Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi, no. 2344).
Jadi tidaklah boleh beralasan karena sibuk ibadah dan berdakwah, sampai malas bekerja.