Sedihnya Hati Rasulullah saat Siti Khadijah Wafat

Syifa Hanifah Firdiani , Jurnalis
Kamis 22 Agustus 2019 10:43 WIB
Nabi menyebarkan Islam di jazirah Arab (Foto: Pulp Collector)
Share :

Dalam Kitab Al-Busyro fi manaqib sayyidati khodijah Al Kubro yang ditulis oleh Sayyid Muhammad Bin Alwi Al Maliky Al Hasani menceritakan tentang wafatnya istri tercinta Rasululullah SAW. Khadijah RA wafat pada hari ke-11 Ramadan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun, meninggalkan Rasulullah.

Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajalnya, beliau berkata kepada Rasulullah: “Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.”

Lalu, Rasulullah SAW menjawab: "Jauh dari itu Ya Khadijah. Engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya.”

Kemudian Khadijah memanggil Fathimah Azzahra dan berbisik,“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku.”

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata,“Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu dan telah dipersiapkan tempatmu di surga.”

Setelah mendengar apa yang dikatakan Rasulullah, Khadijahpun akhirnya menghembuskan napasnya. Saat itu Rasulullah pun merasa terpukul sekali karena kehilangan istri yang sangat disayangi dan dicintainya itu.

Saat itu juga, malaikat Jibril turun dari langit dengan membawa lima kain kafan. “Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau, Ya Rasulullah, untuk Fathimah, Ali, dan Hasan,” ucap Jibril.

Lalu Jibril berhenti dan menangis dan mengatakan bahwa Cucu Rasulullah yang satu yaitu Husain, putera Sayyidina Ali tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan.

Rasulullah SAW berkata di dekat jasad Khadijah, "Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini darimu. Permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?”

“Ya Allah, Ya Ilahi Robbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”

Tiba-tiba Ali berkata, "Aku, Ya Rasulullah!"

Peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk hati Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah karena ditinggal orang yang sangat dicintai dan mendukung perjuangannya dalam menegakkan agama Islam. Sakings sedihnya, tahun itu disebut sebagai 'amul huzni' atau tahun kesedihan dalam perjalanan hidup Rasulullah SAW. Kala itu Rasulullah kehilangan dua orang yang sangat dicintainya Siti Khadijah dan pamannya Abu Tholib yang selalu mendukung perjuangannya dalam suka dan duka hingga akhir hayat mereka.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya