“Ya Allah, Ya Ilahi Robbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
Tiba-tiba Ali berkata, "Aku, Ya Rasulullah!"
Peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk hati Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah karena ditinggal orang yang sangat dicintai dan mendukung perjuangannya dalam menegakkan agama Islam. Sakings sedihnya, tahun itu disebut sebagai 'amul huzni' atau tahun kesedihan dalam perjalanan hidup Rasulullah SAW. Kala itu Rasulullah kehilangan dua orang yang sangat dicintainya Siti Khadijah dan pamannya Abu Tholib yang selalu mendukung perjuangannya dalam suka dan duka hingga akhir hayat mereka.
(Dyah Ratna Meta Novia)