Ulama asal Hadhramaut, Yaman, Habib Umar bin Hafidz memberikan pesannya kepada bangsa Indonesia. Habis kharismatik ini memang dikenal memiliki kedekatan dengan ulama-ulama dan umat muslim di Indonesia.
Melihat situasi terkini yang tengah dihadapi bangsa Indonesia, Habib Umar memberikan pesan yang menyejukkan. Dilansir dari Muslimoderat, Jumat (27/9/2019), melalui channel Youtube Santri Gayeng, ia memberikan ceramah khusus untuk bangsa Indonesia.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami mengimbau (secara khusus) kepada masyarakat Indonesia yang kami cintai, untuk meningkatkan takwa kepada Allah setiap saat. Janganlah terburu-buru (dalam menilai) perkara yang tampak (lahiriah), agar kalian tidak terjerumus dalam kehancuran seperti yang telah dialami oleh bangsa-bangsa selain kalian," ujar Habib Umar mengawali ceramahnya.
(Foto: Novie Fauziah/Okezone)
Ia melanjutkan, kejadian di bumi Arab bisa menjadi pelajaran bagi umat Muslim. Sebab, nafsu angkara dapat membawa umat Islam pada kehancuran.
"Cukuplah dari apa yang terjadi dan dari pergerakan-pergerakan pada masa kini di bumi Arab, yaitu gerakan pemberontak yang mengatasnamakan agama, menolong agama Allah, (dan) melawan orang kafir dan musuh Allah.
Namun mereka tidak mendapatkan apa-apa selain yang muncul dari nafsu angkara, dan membawa umat Islam pada kehancuran, dan merusak persatuan dan kesatuan umat Islam. Sedikit atau banyak, berakibat pada hancurnya tradisi umat Muslim, robohnya kesejahteraan dan sendi kekuatan mereka. Pertumpahan darah terjadi, kehormatan rusak, harta benda sirna, malapetaka di mana-mana, seperti fakta yang telah kita lihat semua.
Apakah kalian mau petaka itu berpindah ke kalian? Ke negara kalian? Petaka di negara-negara itu menimpa kalian semua? Siapa terbersit untuk melakukan itu? Siapa guru yang memerintahkan mereka? Cara pandang orang bijak macam apa, ketika membuat seperti ini atas nama Allah?
Perintah dari wali Allah macam apa yang membangkitkan kalian untuk terseret pada pergerakan-pergerakan semacam tadi? Pemikiran semacam itu akan membawa kita kepada keadaan di mana sunatullahnya adalah membuat kita dalam bahaya dan malapetaka.
Ketahuilah bawah baginda Muhammad SAW tidak menunaikan jihad (perang) kecuali telah datang izin dari Allah. Bahkan ketika sudah mendapatkan izinpun beliau selalu berusaha mendamaikan sesama manusia, hingga mengadakan perdamaian dengan orang musyrik yang dulu telah memerangi kaum Muslimin.