SEBAGAIMANA tertulis di dalam Alquran, Allah berfirman, "Alif lam mim. Bangsa Romawi telah dikalahkan di daerah terdekat (adna al-ardh) dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah segala urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari kemenangan bangsa Romawi itu, bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kendaki. Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang." (Al-Rum: 1-5).
Oleh sebagian ulama, ayat ini banyak dijadikan dalil sebagai salah satu mukjizat Alquran yang berupa prediksi-prediksi masa depan. Di sini, Alquran mengabarkan peristiwa perang yang waktu itu belum terjadi, yakni antara Romawi dan Persia. Alquran juga memprediksi bahwa perang itu akan berlangsung dalam beberapa tahun lagi, dan ternyata benar.
Kalimat utama yang mesti diperhatikan dalam ayat di atas adalah "di daerah terdekat" (adna al-ardh), tempat pasukan Romawi meraih kemenangan dalam perang melawan pasukan Persia.
Ilustrasi. Foto: Istimewa
Faktanya, itu memang terjadi di daerah paling rendah di muka bumi. Inilah salah satu kemukjizatan ilmiah Alquran.
Kalangan sejarawan sepakat bahwa peperangan yang dimenangi pasukan Romawi tersebut berlangsung di lembah Palestina, tepatnya di cekungan Laut Mati. Dari sisi keilmuan, kata adna dalam ayat ini sangat istimewa. Sebab, dalam disiplin bahasa Arab, kata adna berarti "paling dekat" (aqrab) atau juga bisa diartikan "paling rendah" (akhfadh).
Atas dasar itu, kalangan mufasir berpendapat, maksud dari adna al-ardh adalah negeri terdekat dari Jazirah Arab. Peperangan itu sendiri berlangsung di negeri Palestina, semoga Allah segera membebaskannya dalam waktu dekat yang merupakan negeri terdekat dari Jazirah Arab. Jadi, bagi kalangan mufasir, kata adnan al-ardh berarti "negeri terdekat".
Ilmu geologi lalu datang dan memastikan bahwa cekungan Laut Mati, tempat bangsa Romawi memenangi perang melawan Persia, merupakan titik terendah yang ada di muka bumi. la terletak sekitar 400 meter di bawah permukaan laut.
Seandainya Allah berfirman "Di atas permukaan bumi" (ala sath al-ardh) dan bukan "di daerah paling rendah" (adna al-ardh), maka maknanya mencakup semua permukaan bumi, baik berupa daratan maupun perairan. Bila itu yang dimaksudkan, teluk Mariana menjadi bagian terdalam di bumi karena kedalamannya mencapai lebih dari 12.000 meter. Namun, dataran terendah di bumi berada di Palestina.
Ayat ini turun pada saat ilmu pengetahuan belum mampu meneliti di mana titik terendah di muka bumi berada. Cekungan Laut Mati adalah daerah yang pernah didiami kaum Nabi Luth. Tak ada daerah yang lebih rendah di muka bumi ini melebihi cekungan Laut Mati.
Demikian dikutip dari Buku Pintar Sains Dalam Alquran, Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah, Dr. Nadia Thayyarah, Halaman 475-476.
(Abu Sahma Pane)