Budayakan Toleransi, Ini Kisah Muslim Bagikan Hadiah di Hari Natal

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Rabu 25 Desember 2019 11:58 WIB
Kisah muslim yang suka bagikan hadiah Natal (Foto: Istimewa)
Share :

Perayaan Natal dianggap membawa kebahagiaan untuk banyak orang. Hal itu juga diamini Opy, seorang perempuan muslim yang sering membagikan hadiah di Hari Natal.

Opy secara konsisten membagikan hadiah di Hari Natal. Tidak hanya di Natal sebetulnya, menurut penuturan Opy pada Okezone, ia juga membagikan hadiah di hari raya lainnya, termasuk saat Idul Fitri.

 

Aksi ini tidak ia lakukan sendiri. Opy menceritakan, dirinya membuat suatu kelompok yang isinya adalah masyarakat dari berbagai agama yang punya visi dan misi yang sama yaitu persatuan Indonesia.

"Awalnya tergerak melakukan kegiatan ini adalah karena beberapa waktu lalu ada slogan "Kita Indonesia, Kita Pancasila". Mengingatkan betapa kita sebagai bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam suku, bahasa, budaya, agama, namun mau tak mau harus bersatu dalam sebuah negara. Harus rukun. Harus damai," paparnya melalui pesan singkat, Rabu (25/12/2019).

Jadi, ketika ada perayaan hari besar agama, entah itu agama yang mayoritas mau pun yang minoritas, semua merasakan kegembiraan merayakan bersama-sama. Nah, karena itu, tercetuslah ide untuk menghimpun teman-teman lintas agama untuk berbagi rezeki dengan anak-anak panti asuhan di saat perayaan hari besar agama seperti Idul Fitri dan Natal.

Kegiatan positif yang berdampak positif

Adanya aksi positif ini membawa dampak baik pada masyarakat. Mereka yang menerima hadiah dari penggalangan kelompok Opy merasa sangat bahagia. Dengan begitu, toleransi pun nyata terasa dalam aksi ini.

Opy menceritakan, setiap anak yatim piatu dan dhuafa yang menerima hadiah dari kelompoknya merasa sangat bahagia. "Sejauh ini respon penerima, yaitu anak-anak yatim piatu atau dhuafa, tentu saja senang. Siapa pun, apalagi anak-anak, pasti senang menerima bingkisan di saat hari raya," papar Opy.

Ia melanjutkan, bingkisan tersebut merupakan hasil donasi dari teman-teman lintas agama, berupa kue-kue kering khas hari raya, yang dibuat sendiri seperti nastar, kastengel, atau putri salju.

Di sisi lain, meski ini adalah aksi positif, Opy menerangkan bahwa ada saja pihak yang tidak suka dengan apa yang ia lakukan. Menurut ceritanya, di awal aksi ini dilakukan, ada beberapa yang kurang suka, tapi ia pantang menyerah. Ada yang beranggapan seorang muslim tidak seharusnya memasuki rumah ibadah agama lain karena dapat menggangu keimanan.

Namun penilaian itu tidak membuat Opy mengendurkan niatnya untuk melanjutkan aksi ini. Terkait dengan keimanan, bagi Opy, melakukan aksi ini tidak memengaruhi keimanannya pada Allah SWT.

"Keimanan adalah suatu keyakinan di dalam hati yang seharusnya tak mudah goyah. Keimanan atau hidayah, saya yakin iman merupakan pemberian Tuhan. Hanya Tuhan yang berhak memberi atau mencabut keimanan atau hidayah di hati manusia. Jadi selama kita yakin dan percaya, maka insya Allah keimanan tak kan mudah goyah," ungkap Opy.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya