3 Peristiwa Besar saat Gerhana Matahari, Pertama Wafatnya Putra Rasulullah

Abu Sahma Pane, Jurnalis
Kamis 26 Desember 2019 13:34 WIB
Ilustrasi. Foto: Shutterstock
Share :

LEMBAGA Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengumumkan akan terjadi gerhana matahari pada hari ini, Kamis (26/12/2019). Ini bukan fenomena alam pertama yang terjadi di alam semesta, sebab pada masa-masa nabi juga pernah.

Pada zaman nabi, terdapat tiga peristiwa besar yang terjadi saat gerhana matahari. Pertama pada masa Nabi Muhammad, gerhana matahari terjadi bersamaan dengan meninggalnya putra Rasulullah yang bernama Ibrahim. Hal tersebut membuat umat menghubung-hubungkan feomena alam tersebut dengan peristiwa wafatnya Ibrahim yang masih bayi.

“Sebagian umat Islam mengira ada hubungan antara kedua peristiwa tersebut,” ujar Muhammad Ma’rufin Sudibyo, pengurus LF PBNU, berdasarkan data hisab Five Millenium Canon of Solar Eclipses yang disilangkan dengan data sejarah.

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Usai pemakaman, Rasulullah SAW pun menjelaskan bahwa keduanya tidak saling berkaitan satu sama lain karena masing-masing merupakan peristiwa alam biasa.

“Usai memakamkan putranya Rasulullah SAW menjelaskan gerhana tidaklah berhubungan dengan hidup matinya seseorang,” ujar Ma’rufin sebagaimana dilansir dari laman resemi Nahtadul Ulama, NU Online.

Dia menjelaskan, gerhana matahari cincin tersebut terjadi pada tanggal 29 Syawwal 10 H / 27 Januari 632 M di Kota Madinah. “Gerhana ini nampak sebagai gerhana sebagian di pagi hari dengan 76 persen cakram matahari tertutupi saat puncak gerhana,” terangnya.

Kemudian peristiwa besar kedua adalah gerhana matahari total pada 9 Mei 1533 SM bertepatan dengan masa Nabi Ibrahim AS di Tanah Palestina. Menurut Ma’rufin, gerhana tersebut berlangsung kala matahari dalam proses terbenam.

Selanjutnya yang ketiga, Ma’rufin menyebut bahwa pernah juga terjadi gerhana matahari cincin (GMC) yang bertepatan dengan pertempuran puncak penaklukan tanah Palestina oleh pasukan di bawah pimpinan Nabi Yusya, tepatnya pada 30 Oktober 1207 SM.

Selain itu Ma’rufin menyampaikan gerhana matahari 24 November 569 M terjadi berdekatan dengan masa kelahiran Rasulullah SAW. Saat itu, terjadi peristiwa gerhana matahari total (GMT). Namun, gerhana nampak sebagian di Kota Makah.

“Di Kota Suci Makah, gerhana itu nampak sebagai gerhana sebagian di pagi hari dengan 64 persen cakram matahari tertutupi,” tutur Ma’rufin.

Untuk diketahui, gerhana matahari terjadi saat bumi, bulan dan matahari benar-benar sejajar dalam satu garis lurus ditinjau dari perspektif tiga dimensi dengan bulan berada di antara bumi dan matahari.

(Abu Sahma Pane)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya