Saling Hujat Akibat Bencana Banjir Tak Sesuai Ajaran Islam, Ini Penjelasannya

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Senin 06 Januari 2020 15:30 WIB
Bencana banjir Jakarta. (Foto: Okezone)
Share :

Cerita berlanjut, suatu hari majikan sopir tersebut mengajak istri dan anaknya pergi naik mobil. Sopir mulai menanyakan pilihan jalan yang perlu ditempuh, ketika melewati beberapa jalan alternatif.

Majikan laki-laki memutuskan satu jalan yang perlu dilalui. Ternyata tidak berapa lama, mobil mereka terjebak macet. Majikan laki-laki marah kepada sopirnya dengan mengatakan, “Mengapa kamu lewat jalan ini yang menyebabkan kemacetan?”.

Mendengar ayahnya marah pada sang sopir, anak perempuan majikan itu justru membela sopir. Sang anak juga mengingatkan ayahnya karena memilih jalan tersebut. Akhirnya majikan laki-laki tersebut diam dan malu kepada sopirnya.

Ustadz Fariq juga punya cerita lain terkait dengan kebiasaan suka menyalahkan ini. Ada seorang ibu rumah tangga menelepon suaminya untuk memberitahu anaknya sakit panas.

Istri berharap suaminya menenangkan hatinya yang sedang galau dan memberikan solusi terbaik. Namun, yang ia dapat justru suaminya menyalahkannya. "Kamu beri makan apa anak kita sehingga dia sakit?" Karena disalahkan, ia bertambah sedih dan hatinya semakin galau.

"Dari dua cerita itu kita bisa belajar. Apabila selama ini kita sering menyalahkan orang lain, maka mulai dari sekarang, tinggalkan kebiasaan buruk tersebut. Carilah solusi dari permasalahan yang timbul akibat kesalahan tersebut," kata Ustadz Fariq pada Okezone, beberapa waktu lalu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya