Sains Dalam Alquran, Pembatas antara Sungai yang Tawar dan Laut yang Asin

Ibrahim Al Kholil, Jurnalis
Selasa 07 Januari 2020 04:30 WIB
Pertemuan antara air laut dan air tawar (Foto: NASA)
Share :

Di muara-muara sungai, tempat pertemuan sungai dan laut, juga terdapat pembatas. Di situlah berlangsung perpindahan air sungai menjadi air laut, tetapi rasanya tidak tawar dan tidak pula asin.

Pembatas ini terus bergerak. Artinya, jika terjadi banjir di sungai, pembatas ini akan bergerak masuk ke laut, dan jika debit air berkurang, pembatas akan kembali bergerak ke sungai. Hal yang sama juga terjadi pada saat pasang dan surut air laut.

 

Allah berfirman,

"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar, sementara yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan di antara keduanya pemisah dan batas yang tidak tembus." (QS Al-Furqan: 53).

Sesungguhnya di antara air laut yang asin dan air sungai yang tawar terdapat pembatas dan pemisah yang tidak bisa ditembus.

Sebagai contoh, debit air sungai-sungai di Amerika lebih dari 300 ribu meter kubik per detik. Jumlah air tawar sebanyak itu semuanya ditumpahkan ke Samudra Atlantik dan mengalir di dalam samudra tersebut sepanjang 80 kilometer.

Air sungai yang tawar itu mengalir di dalam air laut yang asin, tetapi tidak bercampur karena di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.

Jadi, di antara air tawar dan air asin terdapat pembatas. Artinya, sebagian besar ikan air tawar tidak masuk ke dalam air asin, dan ikan-ikan air asin tidak masuk ke dalam air yang tawar. Dengan demikian, ada pembatas bagi ikan air tawar untuk berpindah ke wilayah berair asin, dan bagi ikan air asin untuk berpindah ke wilayah air tawar.

Ayat di atas merupakan salah satu dari ayat-ayat yang menunjukkan keagungan Allah. Maksudnya, lautan tidak bercampur dengan air sungai meskipun keduanya bertemu langsung.

Namun, jika Anda memasukkan segelas air asin dan segelas air tawar ke dalam satu wadah yang sama, bisakah Anda mencegah kedua jenis air tersebut tidak bercampur? Bisakah Anda memisahkan keduanya lagi setelah itu? Bisakah kita meminum air yang tawar dari wadah tersebut tanpa meminum air yang asin: Ini adalah sesuatu yang berada di luar kemampuan manusia.

Ketika para ilmuwan sedang dimabuk kegembiraan oleh penemuan mereka tentang pembatas di antara dua air laut, sebagian dari mereka mengetahui bahwa di dalam Alquran terdapat petunjuk mengenai penemuan tersebut, yaitu pada firman-Nya, "Dia membiarkan dua laut mengalir bolak-balik yang (kemudian) keduanya bertemu; di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka, ayat Tuhan yang manakah yang akan kau dustakan?" (QS Ar-Rahman: 19-21). Mereka pun tercengang.

Mereka juga menemukan bahwa di antara laut yang asin dan sungai yang tawar terdapat dua pembatas. Satu pembatas mencegah air laut mencampuri air sungai dan sebaliknya, yang terjadi di antara dua laut yang sama-sama asin.

Sementara pembatas yang lain mencegah ikan-ikan dari sungai berpindah ke daerah yang berair asin dan sebaliknya mencegah ikan-ikan dari laut berpindah ke daerah yang berair tawar. Dengan demikian, air suatu laut tidak akan mencampuri air laut yang lain atau sungai.

Masing-masing menjaga kepadatan massa airnya, Kadar garamnya, dan partikel-partikel penyusun kandungan airnya. Pembatas yang dimaksudkan di atas bukan statis, melainkan senantiasa bergerak Sesuai dengan pergerakan angin dan fenomena pasang surut.

Alquran yang mulia telah memberikan petunjuk mengenai penemuan yang kedua ini. Alquran pun menyebut pembatas yang pertama sebagai barzakh dan pembatas yang kedua dengan istilah hijr.

Dia berfirman,

"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar, sementara yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan di antara keduanya pemisah dan batas yang tidak tembus." (QS Al-Furqan: 53).

Ketika air Sungai Nil bertemu dengan air Laut Tengah yang asin, air Sungai Nil terdorong masuk membelah air Laut Tengah, membentuk sebuah garis lurus, tanpa bercampur dengan air yang asin itu.

Hal yang sama terjadi di Pakistan Timur. Ada dua sungai yang mengalir dari Kota Ghulam Khan ke Kota Okara. Kedua sungai itu bisa dilihat seperti sebuah sungai yang dipisahkan oleh garis yang terbentuk oleh air asin. Air tawar dan air asin itu mengalir beriringan tanpa bercampur satu sama lain. Ketika terjadi pasang air laut pada malam hari, air laut naik hingga mencapai pantai, dan pada saat yang sama air di muara sungai pun ikut naik.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya