Sains dalam Alquran: Makna Lautan yang Terpanaskan

Suherni, Jurnalis
Rabu 08 Januari 2020 10:36 WIB
Gunung Api di lautan (Foto: Forbes)
Share :

Lautan merupakan salah satu anugerah Allah yang diberikan kepada umat manusia dan makhluk-mahluknya. Namun sejatinya ada misteri yang terdapat pada laut yang diungkapkan dalam Alquran.

Allah berfirman, "Demi lautan yang terbakar (terpanaskan)." (QS At-Tur: 6).

Pada ayat yang mulia tersebut Allah telah bersumpah atas nama laut yang masjur. Kata masjur dalam bahasa Arab berarti sesuatu yang dinyalakan sehingga menjadi panas. Namun, air berlawanan dengan api, di mana air bisa memadamkannya.

 

Lalu apa makna lautan yang terbakar (terpanaskan)?

Rupanya telah terbukti secara ilmiah bahwa ada beberapa gunung berapi yang muncul dari dasar lautan dan memuntahkan lavanya.

Palung-palung yang kedalamannya sekitar 65–150 kilometer dan pada umumnya berada di dasar laut dan samudra merupakan salah satu anugerah Allah kepada kita.

Palung-palung itu membuat seluruh dasar laut dan samudra terpanaskan karena bebatuan magma panas terdorong keluar dari perut bumi melalui palung-palung itu.

Air yang sedemikian banyak di laut tidak mampu memadamkan bara dari bebatuan magma itu, sementara bara yang sedemikian panas itu lebih dari 1.000 derajat Celcius-pun tidak mampu menguapkan air laut.

Kondisi berimbang ini merupakan salah satu fenomena yang sangat mencengangkan bagi para ilmuwan. Palung adalah semacam celah yang sangat dalam pada bebatuan yang menyelimuti bumi. Selimut bebatuan itu seluruhnya terbakar hingga hampir meleleh di dalam perut bumi yang dinamakan zona lemah.

Dari zona lemah itulah bebatuan magma yang panasnya melebihi 1.000 derajat Celcius berasal. Bebatuan magma ini bergerak ke atas hingga mencapai dasar semua samudra dan sebagian laut.

Jutaan ton bebatuan magma yang keluar dari perut bumi itu pun memanaskan dasar laut dan samudra. Air laut dan samudra kemudian. mendinginkan bebatuan tersebut, namun tidak sampai mematikan baranya. Sungguh, fenomena ini baru diketahui para ilmuwan akhir tahun 1960-an.

Gunung berapi yang terdapat di dasar lautan lebih aktif dan lebìh banyak daripada gunung berapi yang ada di atas daratan.

Gunung-gunung berapi yang ada di dasar lautan itu memuntahan jutaan ton bebatuan magma. Gunung-gunung berapi itu terdorong ke permukaan dasar laut melalui palung-palung yang ada di dasar lautan dan naik mendekati permukaan air.

Jika ia berhasil naik ke atas permukaan laut, maka akan muncul kepulauan vulkanik, seperti Kepulauan Jepang, Indonesia, Filipina, dan Hawaii.

Hal yang mengagumkan dari sumpah versi Alquran ini adalah pilihan kata 'laut yang terbakar'. Melihat bahwa di dasar samudra tidak ada oksigen, maka tidak mungkin lava gunung berapi yang dilontarkan melalui palung di dasar laut itu menyala sepanjang lubang palung.

Namun, lava tersebut biasanya berwarna hitam pekat dan tidak menyala secara langsung. Lava itu menyerupai pelat pada tungku oven yang jika dipanaskan dari bawah, dengan bahan bakar apa pun, akan menghasilkan suhu panas yang sangat tinggi sehingga dapat mengubah adonan menjadi roti.

Inilah maksud secara bahasa dari kata al-masjur (yang terbakar atau terpanaskan) pada ayat di atas.

Tentu manusia terkagum-kagum dengan ketelitian ilmiah dan bahasa yang sangat tinggi yang diperlihatkan Alquran ini, di mana ia memilih kata al-masjur, sebuah kata yang tak mungkin diganti dengan kata lain yang sepadan maknanya.

Manusia pun tentu terkagum-kagum pada Nabi yang ummi; dari mana beliau memiliki kemampuan ilmiah dan bahasa yang sangat tinggi ini kalau bukan karena memperoleh wahyu dari Sang Pencipta langit dan bumi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya