Penelitian-penelitian terbaru tentang serangga menjelaskan kepada kita, seandainya 4 miliar benang produksi laba-laba dikumpulkan jadi satu benang, ketebalannya tidak akan melebihi ketebalan sehelai rambut kepala.
Dengan benang-benang inilah laba-laba menyusun jaring-jaring yang sangat halus, dimulai dengan membuat simpul pusat dan dilanjutkan dengan membuat sambungan-sambungannya. la melapisi jaring-jaringnya itu dengan zat pelengket. Kemudian ia bersandar di tengah-tengah jaring atau di dekatnya, sembari menunggu serangga buruannya terperangkap masuk jarıng.
Begitu seekor serangga terperangkap, laba-laba akan mengikat mangsanya itu dengan benang-benang lain dan meracuninya dengan racun yang terdapat di dalam kelenjarnya. Lalu ia akan membunuh mangsanya dengan sepasang alat lancip yang menyerupai gantungan daging. Laba-laba kemudian memakan mangsanya dengan cara menyedot cairan yang membentuk tubuh serangga naas itu dengan mulutnya untuk disalurkan ke perut.
2. Baru-baru ini terungkap bahwa jaring laba-laba tidak bisa bertahan lebih dari satu malam. Setelah semalam ia tidak bisa bertahan lebih dari satu malam. Setelah semalam ia tidak bisa lagi digunakan untuk berburu mangsa karena telah mengering dan zat pelengketnya tidak lengket lagi. Jaring laba-laba pun rusak ketika fajar menyingsing, setelah ia menunaikan tugasnya pada waktu malam. Jadi, rumah laba-laba adalah rumah yang sangat rapuh, sebuah rumah yang hanya mampu bertahan paling lama satu malam saja.
3. Studi-studi terkini mengungkapkan bahwa laba-laba memiliki satu sifat khas yang tidak dipunyai makhluk hidup lainnya; laba-laba betina berperangai sangat buruk terhadap pejantannya. Bagaimana tidak, ia langsung memangsa si jantan setelah melakukan perkawinan. Rumah laba-laba dianyam dari benang-benang yang rapuh, tak mampu bertahan lebih dari sehari, dan rusak tatkala fajar menyingsing. Rumah yang menakjubkan, dimana sang istri memangsa suaminya pada malam pertama, lalu menjadi Black Widow. Itulah rumah laba-laba, rumah yang sangat rapuh baik ditinjau dari aspek moral-spiritual maupun material.