Syarat yang kesembilan adalah mengerjakan amal shaleh (QS. Al-Furqan 25:71). Amal shaleh adalah pekerjaan-pekerjaan yang bernilai baik, bermanfaat untuk banyak orang serta tidak mengharapkan kebaikan darinya kecuali mengharap ridha Allah Yang Maha Kaya. Amal shaleh di bulan Ramadhan, misalnya, berbagi takjil, bersedekah kepada tetangga, atau memberikan senyum kepada orang di sekitarnya dan lain-lain.
Yang kesepuluh adalah tidak memberikan persaksian palsu (QS. Al-Furqan 25:72). Syarat ini mengharuskan untuk berbicara benar dan jujur. Ia harus menyadari bahwa persaksian palsu bukan hanya diganjar Allah dengan dosa, juga aniaya terhadap diri sendiri. Lebih dari itu, persaksian palsu pun dapat merugikan orang yang diberikan persaksian itu.
Syarat selanjutnya yang kesebelas adalah apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya (QS. Al-Furqan 25:72). Ini agar untuk menghindari hal-hal yang sia-sia nan tak berfaedah. Fokusnya terhadap menjaga kehormatan dirinya.
(Baca Juga : Kisah Nabi Zakaria Mati Syahid karena Halangi Pernikahan Terlarang)
Yang keduabelas syaratnya adalah apabila diberi peringatan dengan ayat- ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang- orang yang tuli dan buta (QS. Al-Furqan 25:73). Harus sadar terhadap peringatan-peringatan Allah. Yang berarti juga bahawa harus banyak membaca Al-Quran dan memahaminya dengan baik akan perintah dan larangan Allah.