KONON zaman Orde Baru banyak melahirkan olok-olokan di kalangan masyarakat awam tentang para pimpinan negeri, termasuk bagi para jenderal.
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga kerap melontarkan humor seputar pucuk pimpinan militer tersebut saking mereka dikenal bertangan besi.
Para jenderal di Orde Baru, menurut Gus Dur, terbagi dalam dua kelompok. Pertama, jenderal yang takut istri. Tipe kedua, jenderal yang tidak takut istri.
Yang membedakan kedua golongan tadi hanya dapat diamati ketika mereka menghadiri pertemuan. Jenderal yang takut istri memilih berkelompok di sebelah kiri ruangan. Sementara, jenderal yang tidak takut istri berada di sayap kanan.
Suatu saat, seorang jenderal yang biasanya tergabung dalam kelompok jenderal takut istri duduk bersama kelompok jenderal yang tidak takut istri. Koleganya, para jenderal yang takut istri protes.
"Eh kenapa kamu duduknya di situ bareng jenderal yang tidak takut istri? Memangnya sekarang kamu sudah berani sama istrimu?"
"Wah nggak tahu deh. Saya disuruh istri saya duduk di sini! Ya saya duduk saja," jawab si jenderal pura-pura tenang sembari pelan-pelan menghindar.
*Diadaptasi dari nu.or.id
(Muhammad Saifullah )