Agar Tak Sia-Sia, Amalkan 6 Adab Puasa Menurut Imam Ghazali

Abu Sahma Pane, Jurnalis
Senin 11 Mei 2020 09:57 WIB
Ilustrasi. Foto: Shutterstock
Share :

Tentu sangat merugi jika puasa Ramadhan yang dijalani hanya menghasilkan haus dan lapar, tidak mendapat pahala sedikit pun. Oleh karena itu semua umat Islam ditekankan bahwa puasa merupakan amalan menahan diri dari dosa.

Agar terhindar dari dosa yang membuat puasa Ramadhan sia-sia, maka umat Islam yang menjalankannya harus mengikuti adab berpuasa. Adab tersebut sangat mempengaruhi kualitas ibadah puasa.

Dikutip dari laman JATMAN pada Senin (11/5/2020), Ketua PK MATAN UIN Sunan Ampel Surabaya Muhammad Alvin Jauhari memaparkan, Imam Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali menjelaskan enam adab berpuasa, yaitu

Pertama, Mengonsumsi Makanan yang Baik

Selama berpuasa, Imam Ghazali menyarankan agar Muslim mengkonsumsi makanan yang halal dan baik atau biasa disebut halalan thayyiban.

Makanan yang baik tidak selalu identik dengan makanan yang lezat dan mahal, namun makanan yang baik adalah makanan yang didapat dari cara yang halal secara syar’i atau pun adat serta makanan yang menyehatkan tubuh.

Banyak sekali makanan sederhana, tidak mahal, tapi menyehatkan tubuh. Di antara makanan yang baik adalah madu, kurma, daging dan lain sebagainya. Kalau santri makan sambel dan tempe pun sudah nikmat luar biasa.

Baca Juga: Nuzulul Quran, Ini 6 Kewajiban Muslim terhadap Alquran

Kedua, Hindari Pertengkaran

Orang-orang berpuasa sangat dianjurkan untuk menjaga kesucian bulan Ramdlan dengan tidak melakukan pertengkaran ataupun perselisihan. Di setiap perjalanan kehidupan manusia pasti memiliki masalah dengan orang lain.

Namun, ajaran agama memberikan tuntutan agar kita bisa menahan diri dari emosi, tidak mengikuti keinginan hawa nafsu yang mengarah kepada pertengkaran dan perselisihan.

Terlebih saat berpuasa sangat dianjurkan untuk menghidari pertengkaran, perselisihan, dan permusuhan dengan siapapun. Rasulullah dalam haditsnya bersabda;

“Jika seseorang mengajak bertengkar atau mencela maka katakanlah ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’.”

Hadits ini menjelaskan bahwa kita dianjurkan untuk menyatakan ketidaksanggupan untuk diajak berselisih, bertengkar ataupun mencela.

Baca Juga: Pesona 4 Artis Berhijab Calon Mama Muda, Aura Keibuannya Terpancar

Ketiga, Hindari Ghibah

Di antara perbuatan dosa yang nikmat adalah ghibah. Sadar ataupun tidak seringkali kita menggunjing saudara-saudara kita. Kalau ghibah di luar Ramadhan merupakan dosa besar, maka ghibah di dalam Ramadhan pun tentu dosanya lebih besar, bahkan bisa mengurangi atau menghilangkan pahala berpuasa.

Agar kita dijauhkan dari ghibah, maka lebih baik sibukkan diri kita dengan sesuatu yang bermanfaat, seperti ibadah, berdzikir, membaca Al-Qur’an dan hal-hal bermanfaat lainya yang supaya kita tidak ada waktu lagi untuk ghibah.

Keempat, Jangan Berdusta

Berbohong atau dusta merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Jika di luar puasa pun kita dianjurkan untuk menghindari berdusta, maka di bulan puasa pun kita sangat dianjurkan untuk menjauhi berdusta.

Baca Juga: Gus Dur Menyesal Mengejek Anggota DPR Seperti Anak TK

Saat kita berdusta satu kali saja, maka selanjutnya pasti akan berdusta lagi untuk menutupi dusta sebelumnya. Dusta satu akan melahirkan dusta-dusta yang lain. Agar puasa kita memiliki kualitas yang baik, maka hindarilah berdusta kepada siapapun, termasuk kepada diri sendiri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya