Al-Hasan Al-Bashri mengatakan, ketika turun surat Alam Nasyrah ayat 5-6, Rasulullah bersabda, “Kabarkanlah bahwa akan datang pada kalian kemudahan. Karena satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.” Perkataan yang sama disampaikan oleh Qatadah. Qatadah mengatakan, “Diceritakan pada kami bahwa Rasulullah pernah memberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas, lalu beliau mengatakan, “Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.”
Bangsa Indonesesia menerjemahkan firman dan sabda tersebut dalam beberapa syair Jawa, yang dikutip oleh Kartini dalam salah satu suratnya, yang berbunyi, “Habislah malam datanglah terang, habis topan datanglah reda, habis perang datanglah menang, habis duka datanglah suka.” Bahwa corona yang melanda Indonesia dan dunia pada saat ini akan hilang seperti gelap, topan, perang dan duka.
Apalagi pada saat ini kita juga berada di penghujung bulan Ramadhan, atau 10 hari terakhir /malam Ramadhan. Hari-hari terakhir Ramadan ini seharusnya melahirkan rasa rindu dalam diri hamba-hambaNya. Merindukan Rasulullah, rindu syurgaNya, dan tentunya kerinduan terbesar adalah menatap wajah Ilahi kelak nanti.
Di hari-hari terakhir inilah hati dan jiwa, bahkan raga hamba-hamba yang beriman dengan sepenuhnya terdedikasikan kepada keharibaanNya. Betapa tidak, makan, minum, tidur, bahkan semua kesenangan dunia untuk sementara dikesampingkan/dikurangi demi mencari ridhoNya. Saat masuk 10 hari terakhir, banyak keutamaan yang dapat diraih karena di malam tersebut merupakan waktu turunnya malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Hari-hari terakhir Ramadhan ini merupakan waktu terbaik untuk mereformasi diri, melakukan sebuah perubahan besar untuk masa depan yang lebih baik, memaknai penyebaran wabah corona sebagai musibah yang harus dihadapi dan dilalui bukan ditakuti.