Menangisi Kepergian Ramadhan

Rizka Diputra, Jurnalis
Jum'at 22 Mei 2020 18:32 WIB
Da'i muda NU dan Pimpinan Majelis Al-Murtadha, Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus (Foto: Instagram/@habibahmadalaydrus)
Share :

Sementara, da'i muda NU lainnya, Ustadz Muhammad Nadjmi Fathoni mengatakan, sebagai umat muslim, kita wajib mengintrospeksi diri. Apakah selama Ramadhan ini kita sudah benar-benar memperbaiki amal ibadah untuk dibawa sebagai bekal pulang menghadap Allah SWT.

Jika belum maksimal memanfaatkan Ramadhan dengan mengisinya dengan amal ibadah, sudah seharusnya kita bersedih manakala Ramadhan pergi begitu saja, tanpa kita mendapat sedikitpun hikmah di dalamnya.

"Bumi, langit dan malaikan menangisi kepergian Ramadhan karena ini seperti musibah. Sebab, hanya di bulan ini doa dikabulkan dan sedekah diterima," ucap Ustadz Nadjmi kepada Okezone terpisah.

Baca juga: Sholat Idul Fitri di Rumah & Bermaafan via Medsos demi Keselamatan Bersama

Bulan Ramadhan lanjut Ustadz Nadjmi, begitu banyak kemuliaannya dan menjadi berkah bagi umat Nabi Muhammad SAW. Ketika Ramadhan pergi semua pun menangis, karena hanya di bulan Ramadhan kata dia, siksa para ahli kubur ditangguhkan.

"Setelah Ramadhan berlalu, semua kembali seperti semula. Di mana mereka (ahli kubur) yang sholeh mendapat kebaikan (nikmat), sebaliknya mereka yang selama hidup di dunia beramal buruk akan mendapat siksa," tutupnya.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya