Kisah Perempuan Australia Masuk Islam Gara-Gara Game Online

, Jurnalis
Kamis 28 Mei 2020 17:01 WIB
Zahra Fielding masuk Islam setelah bermain game online. (Foto: Dok pribadi/ABC News)
Share :

Setelah sekian lama mempelajari agama Islam, Zahra pun merasa semakin dekat dan yakin.

"Ini adalah perjalanan menyenangkan buat saya. Saya tidak tiba-tiba bilang, 'Halo teman-teman, saya akan menjadi Muslim sekarang'," katanya.

"Langkah ini dimulai ketika suatu hari saya bertanya kepada Kim, 'Apakah sopan bila saya mulai memakai hijab? Saya ingin tahu bagaimana rasanya mengenakannya'."

Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Zahra semakin percaya diri menutup rambut dan kepalanya di akhir pekan, dan lama-kelamaan mengenakan sorban di tempat kerja.

"Awalnya tidak ada yang bertanya. Lalu, setelah beberapa hari, beberapa teman kerja mulai penasaran. Mereka bilang, 'Apakah kamu salah potong rambut atau lagi menciptakan tren rambut terbaru?" kata Zahra.

"Percakapannya berujung ringan. 'Ya, sebenarnya saya sedang mempelajari Islam dan tidak yakin apakah saya harus mulai mengenakan hijab atau tidak. Jadi saya sedang mencari jawabannya'." jawabnya kepada mereka.

Sejak awal tahun ini Zahra mulai beribadah di masjid di Brisbane bernama Kuraby Mosque dan mengucapkan kalimat syahadat, tanda berpindah agama ke Islam. Ia adalah satu dari ribuan warga Barat yang pindah ke agama tersebut setiap tahunnya.

Zahra percaya semua orang sebetulnya lahir sebagai Muslim. Menurutnya, ia tidak mengganti agama, namun kembali ke agama tersebut.

"Saya memberi tahu kepada teman Muslim yang membantu saya ketika mengucap kalimat syahadat bahwa saya tertarik untuk dijodohkan karena saya lelah disakiti dan ingin langsung bersuami saja," kata dia.

"Lalu ia membantu melengkapi profil saya dalam sebuah aplikasi pernikahan Muslim."

Seperti ketika Zahra bertemu teman barunya secara daring, kali ini ia juga sudah menemukan tunangan lewat teknologi online.

"Tunangan saya bertugas mengedit konten digital dalam sebuah organisasi (Muslim) di Kuala Lumpur. Dia bilang sangat tertarik pada cerita saya dan ingin tahu proses saya menemukan Islam," ceritanya.

"Setelah beberapa hari chatting, akhirnya saya pikir, 'Ok, saya ingin mencoba dan menjaga agar hubungan ini tetap halal. Bagaimana cara kita melakukannya kalau dia tinggal di Malaysia dan saya di Australia?'."

Hubungan halal yang dimaksudkan Zahra adalah menurut hukum Islam, di mana keluarga dari pasangan sudah harus saling bertemu untuk memastikan hubungan tersebut tidak dijalankan sembunyi-sembunyi.

Bagi Zahra dan pasangannya, jarak bukanlah kendala. Melalui panggilan video, mereka mengenalkan keluarga masing-masing.

Ketika penutupan perbatasan Australia nanti diangkat, Zahra berencana segera pindah ke Malaysia untuk menikah.

Kim mengatakan akan hadir dalam pernikahan Zahra dan "insya Allah" siap bertemu dengan teman gamer-nya untuk pertama kali.

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya