Kisah Tukang Sol Sepatu Dapat Pahala Haji Mabrur walau Gagal Berangkat

Novie Fauziah, Jurnalis
Kamis 04 Juni 2020 10:31 WIB
Ilustrasi. (Foto: Freepik)
Share :

Abdullah Al Mubarak meminta Ali menceritakan apa saja yang ia lakukan di dalam kehidupannya selama ini. Ali pun akhirnya menceritakannya.

"Sejak puluhan tahun lalu, setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan, hingga akhirnya pada tahun ini, saya memiliki 350 dirham, cukup untuk saya berhaji, saya sudah siap berhaji," kata Ali.

Tapi sayangnya Ali gagal berangkat karena istrinya saat itu sedang mengidam yang sangat berat. Saat itu istrinya menginginkan masakan yang aromanya ia cium. Kemudian Ali mencarinya dan menemukan asal sumber aroma masakan tersebut dari dalam gubuk reyot.

"Di situ ada seorang janda dan enam anaknya. Saya mengatakan kepadanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit. Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya," ujar Ali bin Al Muwaffaq.

Tapi janda itu tidak ingin memberikan makanan yang dimasaknya, dengan alasan makan itu halal baginya dan haram untuk orang lain. Ternyata daging yang sedang ia olah itu bangkai kedelai, mereka tidak bisa makan dan terpaksa mengambil bangkai tersebut.

Merasa iba, Ali akhirnya kembali ke rumahnya untuk memasak makanan sehat dan halal, kemudian kembali lagi ke gubuk itu dan sekaligus memberikan uang tabungan hajinya.

"Pakailah uang ini untukmu sekeluarga. Gunakanlah untuk usaha agar engkau tidak kelaparan lagi."

Mendengar cerita tersebut, Abdullah Al Mubarak tak bisa menahan air matanya. Terungkap sudah rahasia mimpinya itu, ternyata inilah amalan yang dilakukan oleh Ali bin Al Muwaffaq sehingga Allah menerima amalan hajinya, meski ia tidak berkesempatan menunaikan ibadah haji.

Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustadz Ainul Yaqin mengatakan bahwa kisah tersebut diambil dari Kitab Ihya'Ulumuddin karya Hujjat al-Islam al-Imam Al- Ghazali, "Asrar al-Hajj" (rahasia-rahasia Haji).

Dalam bab ini diuraikan tentang keutamaan haji, Kota Makkah dan Kakbah jumlah rukun dan syarat, tentang amalan perbuatan dhahiriyah dari berangkat hingga pulang haji, dan juga segala adab, tata krama haji, serta rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam amalan batiniah haji.

"Kisah dari Imam al Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulum al-Din bisa menjadi pencerahan buat kita. Hikmah dari kisah ini sangat besar,” kata Ustadz Ainul Yaqin saat dihubungi Okezone belum lama ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya