PERSIAPAN hari raya Idul Adha atau Lebaran Kurban pada tahun ini di Singapura akan berbeda. Pasalnya, pemerintah setempat membatasi masuknya sapi dari Australia akibat virus corona (covid-19) masih mewabah.
Namun masjid-masjid di Singapura memiliki alternatif lain, yaitu jika masyarakat tetap menginginkan hewan sapi dari Australia untuk dijadikan kurban, maka akan disembelih terlebih dahulu kemudian dagingnya dikirim ke Singapura.
Wakil Mufti Singapura Mohd Murat Md Aris mengatakan, hal terpenting di balik praktik kurban adalah esensinya. Umat Islam melakukan pengorbanan sebagai bentuk ketakwaan dan tanda syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
"Melindungi komunitas yang lebih besar dari bahaya dalam konteks saat ini adalah salah satu tanggung jawab dan pengorbanan terbesar yang mungkin dilakukan seorang Muslim," katanya, seperti dilansir dari laman Bernama, Selasa (9/6/2020).
Sementara menurut Dewan Agama Islam Singapura (MUIS), situasi masih mewabahnya covid-19 membuat proses impor sapi kurban ke Singapura menjadi berbeda pada tahun ini.
Hal ini dikarenakan mengacu pada protokol kesehatan guna mencegah penularan covid-19 dengan cara menghindari perkumpulan orang. Sedangkan dalam proses pemyembelihan hewan kurban tidak akan terlepas dari kerumunan orang, maka Pemerintah Singapura mengambil keputusan tersebut.
"Ini terutama mengingat bahwa situasinya mungkin tetap berlangsung selama dua bulan ke depan. Kemudian proses impor serta distribusi sapi ke masjid-masjid, lalu cara penyembelihan, membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat serta maju," jelas pernyataan itu.
Kemudian pada hari raya Idul Adha tahun ini, masjid-masjid di Singapura akan menawarkan pengaturan tersebut untuk memastikan masyarakat masih dapat melakukan prosesi kurban dengan aman.
(Hantoro)