Lebih lanjut, Rasulullah sendiri sangat tidak menyukai sikap rasisme atau tindakan semena-mena kepada seseorang. Sebab Nabi Muhammad sangat menghargai setiap perbedaan dan menentang atas segala bentuk kezaliman. Apalagi mencela sesama manusia.
Selain itu, Allah hanya melihat manusia dari akhlaknya, dari sudut keimanan dan ketakwaan. Tujuan utama Allah menciptakan perbedaan, yaitu agar umat manusia bisa saling menghormati satu sama lain, hidup rukun dan damai.
“Dan yang paling mulia menurut Allah Subhanahu wata'ala adalah mereka yang paling takwa di mata-Nya,” tandasnya.
(Rizka Diputra)