5. KH Muhammad Mansur
Kiai Haji Muhammad Mansur atau Guru Mansur lahir di Jakarta pada 31 Desember 1878. Beliau meninggal di Jakarta pada 12 Mei 1967 dalam usia 88 tahun. Selain dikenal sebagai ulama, ia juga merupakan tokoh Betawi pejuang kemerdekaan Indonesia.
KH Muhammad Mansur pertama belajar dari ayahnya dan ulama sekitar Jakarta, seperti KH Mahbub bin Abdul Hamid (kakak kandungnya), KH Thabrani bin Abdul Mugni (kakak misan), dan Syekh Mujtaba bin Ahmad (Jatinegara).
Pada usia 16 tahun, Guru Mansur pergi ke Kota Makkah di Arab Saudi bersama ibunya untuk menunaikan ibadah haji. Ia juga belajar agama di sana selama empat tahun dan berguru pada sejumlah ulama terkemuka, antara lain Syekh Mukhtar Atharid Al Bogori, Syekh Umar Bajunaid Al Hadrami, Syekh Ali Al Maliki, Syekh Said Al Yamani, dan Syekh Umar Sumbawa.
KH Muhammad Mansur mendalami ilmu Alquran dengan memeroleh mandat untuk mengajarkan tiga jenis bacaan (qiraat) yakni bacaan Alquran versi Hafash, Warasy, dan Abi 'Amr.
Ia juga mendalami ilmu fikih, ilmu usul fikih, beberapa cabang ilmu bahasa (Arab), tafsir Alquran, hadis, serta ilmu falaq (astronomi), sehingga di Indonesia ia kelak dikenal sebagai ahli ilmu ini.
(Hantoro)