SAHABAT Rasulullah, Abu Bakar radhiyallahu anhu menyatakan bahwa dia tidak akan meminum minuman, memakan makanan, memakai pakaian dan tidak menyimpan harta benda terkecuali diperoleh dengan jalan halal sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala ridho.
Dikutip dari buku The Miracle of Yatim yang ditulis Abdul Hakim El Hamidy, tekad tersebut diterapkan Abu Bakar dalam kehidupan sehari-hari, hingga menanyakan apa-apa yang dihidangkan oleh pembantunya. Pada suatu hari Abu Bakar pun menyantap sejumlah hidangan yang telah diberikan oleh pembantunya.
Pembantu Abu Bakar pun merasa heran karena untuk kali pertama tuannya tidak menanyakan dulu perihal hidangan makanan dan minuman yang telah disiapkannya.
Lalu pelayan itu pun bertanya: "Wahai tuanku, setiap hari engkau menanyakan makanan yang aku hidangkan, tetapi mengapa hari ini engkau tidak menanyakannya?"
Kemudian Abu Bakar pun langsung menghentikan makannya seraya bertanya "Aku telah dicekam rasa lapar, jadi dari mana engkau memeroleh makanan ini?" Pelayan menjawab: "Aku telah bertindak sebagai dukun dan meramalkan masa depan kepada seseorang di masyarakat yang masih bodoh. Kemudian ia memberikan makanan ini kepadaku,".
Baca juga: Kenapa Rasulullah Menganjurkan Berdoa di Waktu Maghrib?
Abu Bakar pun terkejut dan langsung memasukan jari-jarinya ke dalam mulutnya supaya bisa memuntahkan makanan yang sudah terlanjur masuk ke dalam perutnya itu. "Hampir saja engkau membinasakanku wahai pelayan!" katanya dengan nada marah.
"Ya Allah, ampunilah aku atas keringat yang bercampur darah yang telah aku minum," lanjutnya.
Sayangnya, Abu Bakar tidak bisa lagi mengeluarkan semua makanan dan minuman yang sudah masuk ke dalam perutnya.
Dia pun bertanya, apakah semua yang dilakukan pelayannya ini semata-mata untuk mendapatkan makanan?
Abu Bakar pun mengatakan, jika dia pernah mendengar Rasulullah bersabda: "Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka tempat terbaiknya,".
Allah Ta'ala berfirman:
"Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan," (QS. At-Tahrim 6: 66).