DZULHIJJAH dianggap sebagai bulan istimewa karena terkumpulnya seluruh ibadah yang memiliki keutamaan besar; seperti, sholat, puasa, sedekah, berhaji, dan lain sebagainya. Dzulhijjah juga dikenal dengan nama bulan haji karena di dalamnya ada momen kaum Muslimin melaksanakan ajaran Nabi Ibrahim Alaihissalam untuk pergi berhaji ke Tanah Suci Makkah. Dzulhijjah sendiri berasal dari dua kata yaitu Dzul yang artinya 'pemilik' dan Hijjah yang artinya 'haji'.
Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini banyak Muslimin berlomba-lomba melaksanakan segala bentuk ibadah, karena sekecil apa pun amal salih yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, Allah Subhanahu wa ta'ala akan memberikan pahala yang begitu besar. Subhanallah. Maka itu, jangan pernah menyia-nyiakannya.
Baca juga: Besok 1 Dzulhijjah, Setop Potong Kuku dan Rambut Sampai Kurbannya Disembelih!
Diriwayatkan dalam sebuah hadis tentang keutamaan bulan Dzulhijjah. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:
ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر. قالوا ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذالك بشيء. (رواه البخاري)
Artinya: "Tidak ada hari yang amal salih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya: "Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?" Beliau bersabda, "Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid)." (HR Al Bukhari)
"Jihad menurut syariat Islam adalah berjuang atau ikhtiar dengan sungguh-sungguh, jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan agama Allah atau menjaga agama tetap tegak dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Alquran. Orang yang berjihad biasanya akan meninggalkan istri, anak, bertemu dengan musuh, berperang. Semua itu tidak ada yang lebih baik dari 10 awal Dzulhijjah," ungkap Ustadz Dr Khalid Basalamah, dikutip dari akun resmi Instagram-nya @khalidbasalamahofficial, Selasa (21/7/2020).
Baca juga: Ini Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 1441H
Ia menceritakan, jihad di jalan Allah Subhanahu wa ta'ala dengan mati syahid dan ini sangat sulit karena tidak semua orang yang ikut dalam perang terbunuh mati syahid.
Sebagaimana diketahui, sejarah kehidupan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam di Perang Badar, 314 orang mujahidin yang pergi ke sana, wafat 60 orang. Di Perang Uhud 700 orang yang pergi berperang, 70 orang meninggal. Begitu seterusnya rentetan sejarah jihad yang mati syahid selalu lebih sedikit.