SETIAP manusia pasti memiliki suatu keinginan atau harapan dalam hidupnya. Tentu kita menginginkan apa yang dicita-citakan dapat terwujud menjadi kenyataan.
Tak hanya itu, dalam mengatasi suatu ujian atau permasalahan hidup, ada kalanya kita merasa tak mampu mengatasinya sendirian.
Untuk dapat melewatinya, kita butuh pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang dapat disampaikan melalui panjatan doa.
Memang, semua manusia tentu memiliki cobaan dan ujian dalam hidupnya, namun selama masih berdoa kepada Allah maka kita tidak akan menemukan keputusasaan dalam mencari solusi yang tepat untuk masalah yang sedang dihadapi.
Memanjatkan doa kepada Allah memang tak selalu langsung dikabulkan, bisa jadi ditunda atau digantikan dengan yang lebih baik.
“Allah punya cara meski doa kita tertunda diijabah. Allah masih senang mendengar bisikan doa kita, apalagi jika kita berdoa dengan ikhlas. Semuanya ada proses, doa pun juga ada prosesnya," ucap dai kondang Syekh Ali Jaber dikutip dari channel YouTubenya, Selasa (11/8/2020).
Lebih lanjut pendakwah bernama lengkap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini menjelaskan, berdoa merupakan tugas kita sebagai manusia, dan untuk diterima atau tidaknya adalah hak prerogatif Allah semata.
Baca juga: Masya Allah, Staf Ustadz Khalid Wajib Tahfidz Quran, Ada Bonus Rp10 Juta
Sebagai hambaNya, kita tak berhak memikirkan tentang dikabulkan atau tidaknya karena hal tersebut merupakan urusan Allah yang menentukan.
“Salah manusia, yang doa, doa, doa, “kok belum diterima sih?” lalu berhenti berdoa. Soal diterima atau tidak, diijabah atau tidak, didengar atau tidak, urusannya Allah. Kita wajib memenuhi tugas kita, Allah perintahkan, 'Berdoalah kepada-Ku, Aku akan menerima doamu'," tambahnya.
Maka, sebagai manusia, kita begitu dianjurkan untuk menyibukkan diri dengan berdoa sebagai bentuk menjalankan perintah Allah tanpa harus merisaukan hasil akhir yang diperoleh.
Sebagaimana disampaikan Amirul Mukminin, Sayyidina Umar bin Khattab: “Orang yang mendapat taufik dari Allah adalah yang tidak berhenti berdoa,”
Sedangkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Allah Subhanahu wa Ta'ala sangat menyukai 'Al Lahuh',”. 'Al Lahuh' di sini dimaknai sebagai 'Yulihhu', atau berdoa tanpa henti.
“Berdoa, terus berdoa lagi, selesai. Belum diijabah? Berdoa lagi. Biarpun belum diijabah, tetap berdoa lagi. Tidak pernah bosan dari berdoa. Cukup dia menikmati doa karena komunikasi dengan Allah. Itulah yang membuat orang muslim, mukmin mencintai Allah, merasa cukup bahagia karena bisa curhat kepada Allah, bisa bermunajat kepada Allah. Soal dikabulkan atau tidak itu urusan lain yang penting adalah keinginan menikmati mendekatkan diri kepada Allah lewat doa,” tuturnya.
Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber berpesan untuk tidak berputus asa di tengah permasalahan yang sedang dihadapi. Manfaatkanlah doa sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan meminta pertolongan, karena sejatinya senjata terkuat dari orang mukmin adalah doa.