6. Tentang penyesatan terhadap orang lain
Selama hidup, sebagai manusia yang bertakwa haruslah pandai dalam memilih pemimpin atau karibnya. Karena apabila pemimpin atau karibnya tersebut berbuat semena-mena dan pengikutnya tidak mengetahui, maka mereka telah menyesatkan pengikutnya.
Alqur'an Surat Al-Isra (17) ayat 36 menerangkan yang artinya, "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban."
Lalu dalam Alqur'an surat Al-'Ankaabut (29) ayat 13, Allah berfirman yang artinya, "Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan."
7. Ilmu pengetahuan, penglihatan dan hati
Segala sesuatu yang ada dalam tubuh makhluk bernyawa, pasti akan dimintai pertanggungjawaban, untuk apa mereka menggunakannya.
Alqur'an surat Al-Isra (17) ayat 36 menerangkan yang artinya, "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban."
Dalam buku Detik - Detik Menjelang Hisab karya Junaidi Ahmad, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa, "Qatadah berkata, "Jangan katakan "Aku melihat", padahal engkau tidak melihatnya; atau "Aku mendengar", padahal engkau tidak mendengarnya; atau "Aku mengerti", padahal engkau tidak mengerti. Sesungguhnya Allah akan menanyakan itu semua padamu."
Dalam tafsir Ibnu Katsir di atas, Allah melarang perkataan tanpa dasar ilmu pengetahuan, apalagi jika perkataan itu didasari oleh prasangka yang hanya khayalan atau imajinasi belaka.
Allah berfirman dalam Al - Qur'an surat Al - Hujurat (49) ayat 12 yang artinya, "Wahai orang - orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa.."
Manusia yang cerdas adalah manusia yang pandai mempersiapkan kematiannya. Sebelum nyawa sampai kerongkongan, kembalilah kepada Allah dengan sungguh - sungguh. Niscaya, akan selamat saat hari perhitungan tiba.
(Salman Mardira)