Dzu Nuwas mempunyai kenalan yang buta. Ia menemui pemuda ini untuk menyembuhkan kenalannya karena sang pemuda telah belajar dari penyihir. Pemuda inilah sekarang ahlinya, orang-orang datang kepadanya. Ketika orang yang buta ini menemuinya, pemuda ini mengatakan, "Aku tidak bisa menyembuhkanmu. Tapi Allah bisa menyembuhkanmu." Dan dia menyembuhkannya sehingga orang buta tersebut sudah bisa melihat.
Orang yang telah sembuh itu kembali kepada raja dan ia memberitahunya. "Siapa yang menyembuhkanmu?" kata Raja. Lalu ia menjawab, "Allah." Lalu raja berkata lagi, "Apakah kau punya Tuhan lagi selain aku?" Orang itu menjawab, "Ya, Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu." Kemudian raja itu menyiksa temannya dan menyuruhnya memberi tahu siapa orang yang mengajarinya.
Karena dia disiksa, akhirnya menyerah dan memberitahunya bahwa sang pemuda yang mengajarkannya. Lalu mereka membawa anak muda tersebut ke hadapan sang raja, kemudian menyiksanya. Akibat terus-menerus disiksa, akhirnya ia memberi tahu sang pemuka agamalah yang mengajarinya.
Baca juga: Ketegaran Siti Sarah yang Meminta Nabi Ibrahim Menikah Lagi
Sekarang mereka membawa pemuka agama tersebut dan menyuruhnya meninggalkan keyakinannya, tapi dia menolak. Lalu pihak Dzu Nuwas membawa gergaji kemudian diletakkan di atas kepala pemuka agama.
Akhirnya mereka memotong kepala pemuka agama tersebut dengan gergajinya disebabkan tidak mau meninggalkan agamanya. Inilah keberanian dan keteguhannya. Dia merelakan hidupnya dan disiksa tanpa ampun karena tidak ingin meninggalkan agama Allah Subhanahu wa ta'ala. Sekarang tinggal anak muda yang hidup. Dzu Nuwas memerintahkan kepada tentaranya untuk membawa sang pemuda lalu dilempar dari sebuah bukit.
Mereka membawa anak itu ke bukit dan Subhanallah, Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan karamah (keajaiban) dengan anak muda ini. Sang pemuda berdoa, "Ya Allah, uruslah mereka dengan cara yang Kau kehendaki. Ini terserah kepada-Mu." Lalu Allah membuat mereka dapat menjangkau puncak bukit dan bukit itu mulai berguncang. Seluruh tentara Junawas terjatuh kecuali sang anak muda. Kemudian sang pemuda itu kembali kepada raja dan berkata, "Aku telah kembali."
Baca juga: Siti Sarah, Wanita Cantik dan Salehah yang Selamat dari Cengkeraman Fir'aun