Karena sang pemuda itu kembali, Dzu Nuwas mengarahkan tentara lain untuk membawa pemuda tersebut dengan kapal dan menenggelamkan di laut yang dalam. Kemudian pemuda itu berdoa lagi, "Ya Allah, uruslah mereka dengan cara yang Kau kehendaki. Ini terserah kepada-Mu."
Ketika mereka sampai di laut yang dalam, kapal itu terbalik dan semuanya tewas kecuali sang pemuda, dia kembali dengan selamat. Saat ia kembali, Dzu Nuwas yang geram menyuruh tentara lainnya untuk ketiga kalinya, tapi sang pemuda menyuruhnya menunggu. "Kau tak bisa membunuhku kecuali kau melakukan apa yang kukatakan," ujar sang anak muda.
Baca juga: Kisah Doa Sarah Istri Nabi Ibrahim Membuat Stroke Raja Zalim
"Apakah itu?" kata sang raja. "Kau mengikatku pada sebuah pohon dan kumpulkan setiap orang, lalu kau bawa busur dan anak panah kemudian ucapkan, 'Bismillah, Tuhan dari anak ini,' maka barulah kau bisa membunuhku," kata anak muda.
Kemudian, raja tersebut mengikuti instruksinya dengan mengatakan, "Bismillah, Rabbil Ghulam. Dengan nama Allah, Tuhan sang anak." Panah itu mengenai kepala sang anak kemudian meninggal. Tapi akibat dari perbuatannya, semua orang yang hadir menjadi Muslim.
Sang anak melakukannya untuk dakwah, ia merelakan hidupnya penuh siksaan karena tak ingin meninggalkan agama Allah Subhanahu wa ta'ala, sehingga semua orang dapat hidup dengan Islam. Penasihat sang raja kemudian memberi tahu, "Apa yang kau takutkan telah terjadi, maksudnya tujuanmu membunuh anak ini untuk memusnahkan agama Allah. Tapi sekarang, seluruh penduduk negeri ini menjadi Muslim." Kemudian Dzu Nuwas memberi tahu tentaranya untuk menggali sebuah parit lalu penuhi dengan kayu dan bakar tempat itu.
Ia memerintahkan, siapa pun yang tidak meninggalkan agama Allah maka akan dilemparkan ke dalam api. Mereka membawa secara paksa dan membakarnya hidup-hidup. Inilah orang-orang yang berpegang teguh terhadap agama Allah Subhanahu wa ta'ala.
Baca juga: Beriman kepada Allah, Asiyah Istri Firaun Dibangunkan Istana di Surga