MUHARRAM termasuk bulan istimewa bagi umat muslim. Ia juga disebut sebagai bulan suci dan bulannya Allah (syahrullah). Oleh karenanya, di bulan istimewa ini setiap muslim dianjurkan melakukan amalan-amalan agar mendapat pahala besar dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Alquran:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,” (QS. At-Taubah: 36).
Dalam sebuah haditrs yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Baca juga: Buya Yahya: Amalan di Bulan Muharram Harus Bersandar pada Hadits Shahih
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
Artinya: “Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram,” (HR. Muslim).
Dikutip dari laman iNews.id, Kamis (20/8/2020), Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa: “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunah,”.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا ، يَعْنِى عَاشُورَاءَ ، فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ ، وَهْوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى ، وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ ، فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ . فَقَالَ « أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ » . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ