Keajaiban 10 Muharram, Nabi Adam Tobat hingga Yunus Keluar dari Perut Ikan

Mustafidhotul Ummah, Jurnalis
Jum'at 21 Agustus 2020 06:04 WIB
Ilustrasi tanah Arab. (Foto: Freepik)
Share :

UMAT Islam di seluruh dunia sangat bahagia dengan datangnya tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah. Secara penanggalan masehi, awal Muharram jatuh pada Rabu 19 Agustus 2020.

Muharram merupakan satu dari empat bulan istimewa dalam Islam. Keempat bulan haram atau suci itu adalah Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Muharram sendiri disebut juga sebagai Syahrullah atau bulan Allah Subhanahu wa ta'ala.

Baca juga: Bubur Asyura, Hidangan Lezat Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 

Di dalam bulan Muharram ada sejumlah amalan yang dapat dilakukan, salah satunya puasa sunah Tasuah dan Asyura pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Abu Qotadah Al Anshoriy berkat:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

"Nabi Shallallahu alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab: 'Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.' Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab: 'Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu'." (HR Muslim nomor 1162)

Dikutip pada buku Atho-if Al Ma’arif, halaman 99, Jumat (21/8/2020), bahwa Ibnu Rajab mengatakan, "Di antara ulama yang menganjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram sekaligus adalah Imam Asy Syafii, Imam Ahmad, dan Ishaq. Adapun Imam Abu Hanifah menganggap makruh jika seseorang hanya berpuasa pada hari ke-10 saja."

Adapun peristiwa-peristiwa penting di dalamnya yang dianjurkan untuk berpuasa sunah pada tanggal 9 dan 10 Muharram yaitu:

1. Nabi Adam Alaihissalam bertobat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala

Nabi Adam Alaihissalam merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Azza wa jalla. Penciptaan Nabi Adam dituliskan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dalam kitab suci Alquran Surah Al Baqarah Ayat 30–39.

Setelah itu, Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan Hawa. Ia diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Kemudian Allah Ta'ala mempersilahkan Nabi Adam dan Hawa tinggal di surga-Nya, akan tetapi ada syarat untuk tidak mendekati salah satu pohon di dalam surga. Namun persyaratan itu diingkari karena godaan para Iblis dengan iming-iming dapat mengubah mereka menjadi malaikat dan bisa hidup kekal di surga. Hal ini tertulis dalam Alquran Surah Al A'raf Ayat 20.

Baca juga: Buya Yahya: Amalan di Bulan Muharram Harus Bersandar pada Hadits Shahih 

Sebelum dikeluarkan dari surga, Nabi Adam dan Hawa memohon ampun kepada Allah Azza wa jalla seraya bertobat atas dosa yang dilakukan. Usai diusir dari surga, Nabi Adam dan Hawa terpisah, berdasarkan riwayat Ibnu Umar menyatakan, "Adam diturunkan di Shafa, sedangkan Hawa di Marwa."

Mereka pun dipertemukan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala di Jabal Rahma dan bersatu kembali. Lalu pada 10 Muharram usaha Nabi Adam untuk bertobat diterima dan diampuni oleh Allah Ta'ala.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya