Keutamaan Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram dan Dalilnya

Salman Mardira, Jurnalis
Senin 24 Agustus 2020 18:59 WIB
ilustrasi (stutterstock)
Share :

QS Al Isra: 34

“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.”

Dalam ayat di atas, kita diperintahkan untuk tidak mendekati harta anak yatim. Mendekati yang dimaksud di sini adalah kita tidak mengambil dan menjadikannya sebagai harta untuk diri sendiri. Hal ini dikarenakan anak yatim tentu lebih membutuhkan, dimana orang tuanya mungkin sudah tiada dan tidak bisa mendapatkan nafkah. Yang ada justru kita harus melindungi dan memberikannya nafkah pengganti, bukan malah mengambilnya.

QS An-Nisa: 10

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”

Melalui ayat ini betapa Allah menunjukkan ketegasan bahwa siapapun yang memakan harta anak yatim, maka akan mendapati dirinya masuk ke dalam api neraka yang akan menghancurkan dan menyiksanya. Untuk itu, jangan sampai kita mengambil yang bukan hak kita dan membuat kedzaliman untuk mereka.

Dari penjelasan tentang ayat-ayat Alquran tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa yang terpenting bukan kapan kita menyantuni anak yatim, melainkan sejauh apa kita berniat untuk membantu dan meringankan beban mereka hingga mereka bisa hidup layak dan tumbuh menjadi anak-anak yang sukses. Selagi kita bisa dan mampu memberikan harta serta kasih sayang, maka berikanlah hal tersebut dengan sebaik-baiknya.

(Salman Mardira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya