Tak berapa lama datanglah tukang ketoprak tersebut."Beli ketoprak pak, satu," ucapku.
Entah mengapa, tiba-tiba berubah pikiran. "Beli dua deh pak," sebutku
Kemudian datanglah beberapa orang yang antre ingin beli ketoprak. Entah darimana mereka. Tadi saya menunggu sendiri gak ada orang lain, tiba-tiba mereka datang memesan ketoprak .
Baca Juga: Hukum Mengabadikan Hubungan Suami Istri Menurut Islam, Bolehkah?
Masya Allah, tidak sedikit pedagang yang rela meninggalkan sholat demi menjaga dagangannya yang belum tentu ada orang beli. Apalagi jika pelanggan sedang ramai. Atau mungkin pegawai-pegawai kantoran, rela menunda-menunda sholat bahkan meninggalkan sholat hanya karena alasan sibuk kerja, meeting dan lain sebagainya. Mereka (dan juga kita) seakan lupa kalau Allah yang mengatur rezeki.
Tukang ketoprak ini, dengan yakinnya meninggalkan jualannya untuk sholat, seakan-akan dia lari meninggalkan rezekinya. Sekembalinya dari sholat ternyata rezeki datang seperti lebah mengerumuni bunga. Bahkan Allah menggerakkan hati saya sendiri untuk membeli lebih dari yang seharusnya.