Ciri Tanda Membanggakan Amalan, Mengejek Orang yang Berbuat Maksiat

Vitrianda Hilba Siregar, Jurnalis
Rabu 09 Desember 2020 06:09 WIB
Berdoalah memohon kepada Allah SWT agar terhidari dari sifat tercela. (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA- Sering dijumpai orang jatuh atau terpeleset justru menjadi bahan ejekan dan tertawaan. Apakah itu pantas dilakukan?

Ustaz Aris Munandar, SS, MPI dari Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta dalam nasihatnya dikutip pada Rabu (9/12/2020) menyebutkan bahwa Ibnul Qayyim mengatakan:

Baca Juga: Sir Leonard Woolley Buktikan Banjir Besar di Masa Nabi Nuh Memang Terjadi

"Siapa saja yang mentertawakan orang lain pasti akan ditertawakan. Siapa yang mengejek orang lain karena perbuatan keliru/dosa yang dilakukannya pasti akan melakukan hal yang serupa. Ini adalah sebuah keniscayaan." (Al-Furusiyyah 446)

Nah, balasan yang akan diterima oleh seseorang itu semisal dan sejenis dengan perbuatannya.

Baca Juga: Emosi Jadi Racun Paling Bahaya untuk Tubuh, Ini Penjelasannya

Orang yang mentertawakan orang lain yang terpeleset atau jatuh pasti di kemudian hari akan menjadi objek tertawaan orang lain.

Tidak boleh mengejek dan menghina seseorang karena kemaksiatan yang dilakukannya.

"Kewajiban kita ketika mengetahui ada orang yang berbuat maksiat adalah menasihatinya baik-baik, bukan malah mengejek dan menghinanya. Nasihat itu bukan dengan cara mengejek dan menghina," sebutnya.

Mengejek dan menghina orang yang berbuat maksiat adalah buah dari ujub, bangga dengan amal dan kondisi dirinya.

Ujub dengan amal kebaikan adalah salah satu faktor penghapus pahala amal kebaikan tersebut.

(Vitrianda Hilba Siregar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya